11 Sekolah di Palembang Terpapar Covid-19, DPRD Sumsel Segera Panggil Diknas dan Dinkes

 11 Sekolah di Palembang Terpapar Covid-19, DPRD Sumsel Segera Panggil Diknas dan Dinkes

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli. Foto : Larassati (sibersumsel.com)

Penulis : Larassati

Editor   : Nuraini

PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Menanggapi adanya 11 sekolah di Kota Palembang yang siswanya terpapar covid-19 maka dalam waktu dekat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan Komisi V akan memanggil dua dinas yang menjadi mitra yakni dinas pendidikan dan dinas kesehatan Sumsel.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli ketika di bincangi di ruang kerjanya. Senin, (14/02/2022).

“Kami akan memanggil untuk meminta keterangan terkait dengan meningkatnya kasus covid – 19 terutama di dunia pendidikan. Jauh jauh hari kami sudah menegaskan kepada dinas pendidikan untuk menjaga prokes di sekolah sehingga tidak menjadi cluster baru di sekolah,” kata  Syaiful.

Syaiful menyebutkan dengan sudah ditemukan 11 sekolah yang terpapar covid-19 tindakan yang dilakukan yakni sekolah diliburkan dan daring serta beberapa sekolah Negeri telah membuat laporan kepada pihaknya melalui Kepala Bidang SMA yang menyatakan bahwa saat ini sekolah yang terkait diliburkan selama satu minggu.

“Kenapa hal ini bisa terjadi tiba tiba lonjakan kasus covid ini meningkat dalam waktu 1 bulan dari bulan Januari ke Februari meningkat. Kami dalam rapat dengan mitra komisi kami dengan dinas pendidikan dan kesehatan ini terjadi  kelonggaran prokes kenapa bisa terjadi kelonggaran inila yang akan kita tanyakan kepada dinas pendidikan dan dinas kesehatan,” ungkap Syaiful.

Syaiful menerangkan pihaknya menawarkan skema pembelajaran ketika terjadi peningkatan kasus covid-19 sekolah tidak boleh diliburkan 100% jangan sampai dunia pendidikan berhenti dengan adanya sekolah yang siswanya terpapar covid tapi kembali ke hybrid learning dimana siswa setengah belajar di rumah dan setengah di sekolah jadi guru mengajar di dunia nyata dan dunia Maya.

“Jadi artinya untuk mencegah terutama sekolah sekolah yang sudah di lock down tadi mereka kedepan jangan dulu 100%  tetapi siswanya tetap belajar 50% di buka dan bergantian satu minggu itu berselang seling sehingga tidak terlalu menimbulkan kerumuman dan antisipasi terjadi sesuatu yang paling penting itu menurut saya sekuat apapun kita menerapkan sistem ketika prokesnya lalai maka yang terjadi seperti ini,” jelasnya.

Pihaknya menekankan untuk memperkuat  kembali gugus tugas pendidikan sekolah dimana ada gugus tugas pendidikan di bawahi langsung oleh dinas pendidikan yang selama ini berjalan tetapi sekarang terlihat kendor.

“Dulu di awal-awal mereka sangat patuh prokes sekarang beberapa sekolah yang kami kunjungi itu sudah lalai terutama tempat cuci tangan airnya tidak mengalir lagi, tim tidak ada lagi, jadi sekolah itu sudah sangat lalai bahkan fakta di lapangan ada 5 SMA Negeri yang terlihat lalai prokes di Palembang belum lagi sekolah di daerah khususnya Sumsel termasuk SD dan SMP juga,” terangnya.

Pihaknya mengimbau adanya peningkatan omicron harus di iringi dengan peningkatan prokes yakni memperketat prokes, memaksimalkan fungsi gugus tugas covid di dunia pendidikan sehingga dapat saling menjaga dan tetap semangat menjaga imunitas tubuh karena ketika lalai imun lemah maka penyakit akan dengan mudah menyerang serta vaksinasi terus berjalan.

“Pertama kali meningkat kita bisa lihat omicron dari luar masuk ke wilayah kita terbukanya kunjungan dari luar negeri ke dalam negeri,” ujarnya.

Oleh sebab itu Syaiful berharap pemerintah harus mengawal tenaga kerja asing masuk ke Sumatera Selatan sehingga penyebaran dan trankuesni lokal tidak terjadi di Sumsel.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post