Baso Aci Udang Satang Menjadi Idola Baru Wong Palembang

 Baso Aci Udang Satang Menjadi Idola Baru Wong Palembang

Palembang, SS,- Bisnis kuliner yang sempat vakum di masa awal pandemic Covid 19 di palembang, kini kembali mulai membuka diri. Makanan jajanan seperti bakso dan aneka macam makanan khas daerah kembali menggeliat hampir disetiap jalan dan sudut Kota Palembang.

Para pedagang makanan jajanan jenis bakso pun mulai menyajikan berbagai ciri khasnya masing-masing. Salah satu nya pedagang baso aci udang satang. Resto yang berada di Resto Baso Aci yang terletak di jalan Inspektur  Marzuki no 843 Simpang 4 Way Hitam Pakjo Palembang menyajikan baso khas udangnya.

Owner Baso Aci udang satang, Aditya, mengatakan di awal lounching baso udang satangnya di awal Bulan Agustus ini, mendapatkan respon masyarakat yang cukup baik. Karena dalam hitungan hari restonya beroperasi, tingkat permintaan masyarakat sudah cukup tinggi.

“Bisnis kuliner ini sudah sangat ketat terutama makanan jajanan jenis baso. Jadi kita harus bisa berkreasi tampil beda dan bisa menyajikan sesuatu yang bisa menarik minat masyarakat. Dan saya optimis dengan ciri khas baso udang satang yang kita sajikan bisa menarik minat masyarakat,” kata Aditya.

Menurut Aditya baso aci terbuat dari campuran tepung terigu dan tepung kanji yang merupakan makanan khas Garut Jawa Barat yang tidak ada isi nya. Tapi dengan idenya sendiri baso Aci saya kreasikan dengan berbagai topping. Dan baso Aci nya di isi dengan suwiran daging ayam goreng.

” Untuk Baso Aci udang satang bukan sekedar baso biasa, baso nya terbuat dari daging sapi pilihan yang kemudian di balutkan di udang satang. Untuk menarik minat pembeli saya tambah berbagai macam topping yang banyak,” jelas Aditya.

Toppingnya sendiri bermacam-macam, mulai dari ayam goring suwir, batagor mini, siomay mini, tahu aci, cuanki lidah dan pilus cikur. Semuan topping di pesan sesuai dnegan selera konsumen.

Selain toping baso aci juga penyajiannya berbeda dengan baso biasanyanya. Baso aci menyediakan 3 macam kuah yakni kuah original, kuah taichan, kuah merah membara yang semuanya mempunyai level berbeda mulai dari level 1 sampai level 5.

“Ide kreasi penyajian baso aci ini itu salah satu strategi di tengah pandemic Covid-19. Karena penjualan hamper di setiap bisnis kuliner mengalami penurunan. Karenanya agar tetap eksis saya harus bisa berinovasi agar tetap bisa bertahan,” ungkap Aditya,

Semula sasaran utama penjualan Baso Aci adalah anak muda kalangan pelajar dan mahasiswa. Tapi ternyata dengan menu baru hasil kreasi ini menarik minat sleuruh usia. Termasuk banyaknya konsumen yang mengajak keluarga besarnya untuk menikmati aneka baso Aci yang di sajikan.

Harga yang di tawarkan juga cukup terjangkau, di kantong pelajar dan umum. Untuk baso aci tanpa udang satang harganya hanya Rp. 15 ribu untuk satu porsi. Sedangkan baso aci udang satang harganya Rp 35 ribu satu porsi.

“Resto baso aci ini buka mulai jam 12.00 wib hingga pukul 22.00 wib. Selain datang dan pesan langsung di resto, konsumen yang malas keluar rumah juga bisa pesan melalui aplikasi online. Dan khusus untuk pesan aplikasi online ini kita meberikan diskon khusus 20 persen untuk pembelian minimal Rp 40 ribu,” jelasnya. (dyn)

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post