BI Perluas Digitalisasi Ekonomi Daerah

 BI Perluas Digitalisasi Ekonomi Daerah

Festival Ekonomi Keuangan Digital “Digital Kito Galo”, di Ballroom Hotel Arista Palembang, Rabu (1/12/2021). Foto : Larassati, sibersumsel.com

Reporter : Larassati

  • Bentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah

PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Bank Indonesia membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang bertujuan untuk memperluas dan mendukung implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP) dan digitalisasi ekonomi daerah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Selatan Hari Widodo, saat Festival Ekonomi Keuangan Digital “Digital Kito Galo”, di Ballroom Hotel Arista Palembang, Rabu (1/12/2021) mengatakan  TP2DD ini nantinya akan bertugas memantau implementasi digitalisasi ekonomi dan keuangan daerah .

Namun terbatasnya sarana infrastruktur dan masih minimnya pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan digital menjadi kendala utama.

Diketahui perekonomian Provinsi Sumatera Selatan masih terus tumbuh dan membaik, bahkan telah memasuki zona pertumbuhan positif sejak TW II 2021. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan di triwulan III 2021. 

Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan, dapat menikmati pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, maka perlu digali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. 

“Diera digital ini, ekonomi dan keuangan digital memiliki potensi yang sangat besar menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru, bersama dua sektor lainnya, yaitu UMKM dan ekonomi keuangan Syariah,” urainya.

Sementara dalam upaya  keamanan kenyamanan masyarakat bertransaksi Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Mawardi Yahya, mendukung penuh percepatan transformasi digital di berbagai aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat di  Sumsel. 

Menurutnya, digitalisasi dalam transaksi jual beli merupakan yang harus segera dilakukan dan disosialisasikan, dimana Pembayaran secara cashless (non tunai) menggunakan uang elektronik menjadi pilihan agar transaksi lebih aman dan nyaman sekaligus mencegah tindakan pelaku kejahatan. 

“Transaksi digital ini juga terbilang aman terhadap pelaku kejahatan yang mengintai, meminimalisir pelaku kejahatan,” katanya.

Mawardi Yahya menghimbau, dalam pemanfaatan sistem digitalisasi tersebut, setiap pemegang kepentingan, stakeholder dan pemerintah daerah harus bersinergi dalam mensosialisasi dan mengembangkan pemanfaatan keuangan digitalisasi dalam setiap bertransaksi dikehidupan sehari-hari.

“Saya himbau seluruh pemda menjadi pelopor dalam mensosialisasikan pemanfaatan transaksi keuangan  dengan menggunakan tekonologi digitalisasi,” tukasnya.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post