Bupati Askolani Tugaskan BUMD Sei Sembilang Buat Brand Beras dan Air Minum Banyuasin
BANYUASIN ,SS-Kabupaten Banyuasin saat ini memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang diberi nama Sei Sembilang. Hadirnya perusahaan umum daerah ini didorong keinginan besar Bupati Banyuasin H Askolani dan Wabup H Slamet untuk mengelola sumber daya alam (SDA) yang potensinya sangat besar guna menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tujuan akhirnya untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat Bumi Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin.
Dan, Rabu (15/7) hari ini bertempat di rumah Dinas Bupati Banyuasin, Bupati Banyuasin H Askolani melantik dan mengambil sumpah jabatan Direktur dan Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Sei Sembilang Banyuasin Masa Bhakti 2020-2024.
Direktur yang dilantik Ardiansyah SIP Msi sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Banyuasin nomor 554/KPTS/IV/2020 dan Dewan Pengawas DR H Muhammad Senen Har SIP M.Si yang juga Sekda Kabupaten Banyuasin. Ardiansyah dilantik Direktur setelah melalui proses seleksi dan uji kompetensi serta memiliki nilai kelayakan yang lebih baik dari para peserta lainnya.
Bupati Banyuasin H Askolani mengatakan, dibentuknya BUMD Sei Sembilang ini untuk mengelola SDA yang potensinya sangat besar di miliki Kabupaten Banyuasin. Potensi itu mulai dari air, tanah, pertambangan hingga potensi pertanian seperti beras.
“Kita ingin BUMD Sei Sembilang yang menjadi perusahaan daerah untuk berperan mengelola dan memasarkan sehingga menjadi sumber PAD Kabupaten Banyuasin, untuk membangun, untuk kesejahteraan masyarakat Banyuasin itu sendiri, “katanya.
“Kita punya air yang melimpah seperti di Kecamatan Talang Kelapa, tapi kita cuma penonton selama ini, begitu juga beras potensinya besar sebagai lumbung pangan nasional tapi kita cuma sebatas panen saja. Nah ini tugas BUMD Sei Sembilang untuk membuat air minum dalam kemasan merek Banyuasin dan beras nama Banyuasin. Ini peluang bisnis dan kebanggaan Kabupaten Banyuasin,”terang lulusan Megister Hukum Unsri ini.
Dengan telah dilantiknya, Direktur dan Dewan Pengawas BUMD Sei Sembilang tersebut, maka harus segera bergerak dan semua kelengkapan perizinan kiranya segera di selesaikan.”Saya tidak mau BUMD ini gagal, maka setelah dilantik segera action, “tegasnya.
Sementara itu, Direktur BUMD Sei Sembilang Ardiansyah yang baru dilantik menegaskan bahwa dirinya memiliki komitmen yang sama dengan Bupati Banyuasin bahwa BUMD ini harus berhasil.
Pengalaman dirinya sebagai Petro Muba dua Direktur Umum dan Direktur Operasional Petro Muba dan sebagai Direktur PT Muba Sarana akan menjadi dasarnya dalam mengelola dan memajuhkan BUMD ini sebagaimana yang diharapkan tersebut.
“Mungkin pertanyaannya, BUMD Sei Sembilang ini mau diapakan?. Pada prinsipnya ini perusahaan yang baru berdiri dan memulai dari nol. Maka sistem harus dibangun, perizinan harus dilengkapi, termasuk personilnya, meskipun personil ini belum mencerminkan perusahaan tapi azaz manfaatnya termasuk administrasinya, “katanya.
Lalu, perusahaan ini harus memiliki Bisnis Plan yang jelas sehingga ada kelayakan dan usahanya nanti. Untuk bidang usahanya jelas Ardiansyah, yang paling utama adalah potensi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), nanti Banyuasin harus ada pabrik pengelolaanya sendiri. Karena Banyuasin memiliki Sumber bahan baku air yang menjadi kekayaan alam, namun selama ini dimanfaatkan orang luar dan tidak mencerminkan brand Banyuasin.
“AMDK ini akan kita gali sehingga menjadi brand Banyuasin. Ini pertama yang akan dikejar. Soal untung tentu tergantung dari strategi pemasaran kita nanti, dan sudah barang tentu akan menjadi lapangan kerja putra-putri Banyuasin,”katanya.
Disamping AMDK, lanjut Dosen Ilmu Politik Stisipol Candradimuka Palembang ini,
Peluang lain adalah Sawit namun perlu dihitung dulu kelayakan bisnisnya.”Hilir sawit akan menjadi peluang bisnis, karena Program pemerimtah tidak boleh jual minyak curah namun kedepan harus punya lebel. Ini akan kita kaji, kita hitung nilai bisnisnya, “terangnya.
Begitu juga, Potensi sabut kelapa, dimana Banyuasin sudah ada pabriknya di Desa Teluk Payo Kecamatan Banyuasin II. Tinggal pengelolaannya bahan bakunya banyak tidak kurang. Cari investor karena ini pasar expor Internasional.
Yang menarik adalah beras. Banyuasin ditetapkan pemerintah pusat menjadi produsen nomor 4 nasional sebagai daerah penghasil beras lumbung pangan nasional. Ini peluang maka kedepan Banyuasin harus ada merk beras brand Banyuasin. Ini akan kita kaji potensinya.
“Dan BUMD ini akan kita persiapkan menerima tantangan kawasan KEK Tanjung Api-Api. Karena lokasinya ada di wilayah Banyuasin. Selama ini kita belum diajak karena belum ada BUMD, maka dengan Sei Sembilang ini Banyuasin akan ikut dalam pengelolaan KEK tersebut, “terangnya.
Tujuan BUMD ini jelasnya akan menghasilkan PAD namun perlu waktu, biaya dan dukungan Pemda, DPRD dan masyarakat. Dan keuntungan lain hadirnya brand yang menjadi ciri khas Kabupaten Banyuasin.
Ketika ditanya Target, Pria kelahiran 6 Agustus 1966 menargetkan Maksimal dua tahun sudah kelihatan terutama dari sisi bisnis.”Walaupun PAD belum tercapai,namun minimal jadi kebanggaan masyarakat Banyuasin sudah punya brand air minum dan beras. Maka BUMD ini murni bisnia jangan sampai ada fiur politik, “tandasnya. (Adm)