Diduga Ada Kecurangan, Calon Kades Tebing Abang Tolak Hasil Pemilihan

• Alat E-Voting Pilkades di Desa Tebing Abang Hanya Munculkan Satu Gambar Calon Kades

BANYUASIN, SIBERSUMSEL.com,- Pemilhan Kepala Desa (Pilkades) serentak periode Tahun 2023 – 2029 di Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin, Sabtu (9/9/2023) menuai protes. Pasalnya 4 calon kades menduga ada kecurangan karena alat e-voting saat pemilihan kades hanya memunculkan satu gambar calon di setiap bilik pemilihan.

Akibatnya calon kades dan para saksi calon kades mendatangi Kantor Camat Rantau Bayur untuk meminta klarifikasi sistem kerja alat e-voting yang dinyatakan mengalami kerusakan saat digunakan pada Pilkades di Desa Tebing Abang, Jumat (15/9/23).

Diketahui pada Pilkades tersebut di menangkan oleh calon kades nomor urut 1, Nuhasim dengan perolehan 712 suara. Calon kades nomor urut 2, Irwandi SE dengan perolehan 49 suara, calon kades nomor urut 3, Sulyadi dengan 405 suara, calon kades nomor urut 4, Sharu Rhamadhoni SIP MSi dengan perolehan 699 suara dan calon kades nomor urut 5, Ali Wardana dengan perolehan 78 Suara.

Calon Kades nomor urut 4, Sharu Rhamadhoni SIP MSi, mengaku akibat sistem kerja alat e-voting tersebut calon kades lainnya merasa di rugikan dan sangat keberatan dengan hasil pemilihan.

“Kami menilai jika ada kerusakan alat e-voting ini kemungkinan akibat kelalaian panitia dan patut di duga ada unsur kesengajaan. Oleh sebab itu kami dengan tegas menolak hasil Pilkades Tebing Abang yang telah berlangsung. Dan kami akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum,” tegas Sharu Rhamadhoni.

Saksi calon kades nomor urut tiga, Hermansyah, mengatakan pemilihan yang menggunakan alat e-voting  tersebut terindikasi telah disetting untuk memenangkan salah satu calon kades saja.

“Terjadi eror pada bilik 1, kejadian tidak hanya 1 kali bahkan tiap-tiap bilik terjadi kesalahan eror. Kami menilai ada kelalaian petugas kesalahan e-voting dan kami menduga adanya indikasi kecurangan,” kata Hermansyah.

Menurut Hermansyah pada saat pemilihan di bilik 1 terjadi error pada alat e-voting sampai 7 kali, di bilik 2 terjadi eror hingga 5 kali. Bahkan dari seluruh bilik terdapat 22 kali kejadian eror pada alat e-voting.

Senada yang di ungkapkan oleh saksi dari calon kades nomor urut 4, Sayuti, mengungkapkan pada saat pemilihan berlangsung sekitar 20 persen, di lokasi bilik pemilihan para saksi di panggil oleh operator, karena terjadi kendala pada alat e-voting.

Kemudian operator bergegas memeriksa alat e-voting, dan Sayuti melihat ada kejanggalan dalam penanganan alat e-voting yang dilakukan oleh operator, hingga dirinya menduga alat tersebut tidak berkerja sesuai semestinya.

“Salah satu pemilih melihat dilayar e-voting hanya terdapat 1 calon kades saja, tidak ada calon kades  lain yang muncul pada layar, oleh sebab itu pemilih komplain dan tidak mau memilih. Tidak hanya itu, alat e-voting dari bilik 1 Sampai 6 semua mengalami terjadi eror, dan itu terjadi berulang kali,” jelas Sayuti.

Camat Rantau Bayur, Syaiful Azwar Sos MSI, yang juga perwakilan Tim Teknis e-voting dari Diskominfo Banyuasin dalam rapat klarifikasi tersebut memberikan jawaban atas sejumlah sanggahan yang diberikan oleh pihak pelapor.

Menurut Syaiful tim teknis e-voting telah menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang berlaku dan secara profesional.

“Permasalahan terdapat kerusakan pada alat e-voting ini, tim telah berusaha beberapa kali melakukan perbaikan pada alat e-voting pada saat pemilihan berlangsung. Tapi untuk teknis yang lebih lanjut mengenai detail masalah kerusakan alat e-voting ini silahkan tanya langsung tim teknis Kabupaten Banyuasin di Dinas Kominfo,” ujar Syaiful.

Syaiful juga berjanji akan membawa hasil rapat klarifikasi ini ke Pemkab Banyuasin agar bisa segera di tindak lanjuti.

Share this: