Diduga Pabrik Kelapa Sawit Cemari Lingkungan,Tim DLH ambil sampel air


Musi banyuasin-SSID-Aksi Unjuk rasa yang Mengatasnamakan masyarakat Kepayang Beberapa waktu lalu Terhadap Pabrik Kelapa Sawit Muara Merang Resort Faktory PT. Mentari Subur Abadi (PKS MRF PT MSA) yang berada di Desa Muara Merang Kecamatan Bayung Lencir pada Senin (16/3/2020). Kini berbuntut panjang.
Setelah sebelumnya terjadi tindak kekerasan pada hari yang sama dan ketiga tersangka pelaku kekerasan akhirnya menyerahkan diri pada Selasa (28/7/2020).
Persoalan Tak hanya berhenti disitu saja Kini Muncul Masalah baru., Menindaklanjuti laporan warga Dinas Lingkungan Hidup di Kabupaten Musi banyuasin Mendatangi PT MSA untuk melakukan verifikasi terkait laporan dugaan pencemaran lingkungan tersebut, Kemarin (17/9/2020).
Dari informasi yang di dapat, TIM DLH mengambil sampel air Kolam Limbah (areal pabrik), Yang terletak dibelakang perumahan karyawan PKS PT MSA, kebun Blok 36, Pangkal Jembatan Sungai Kepayang, serta kanal yang berada dibelakang pabrik.
Hal itu dibenarkan oleh Manajer Pabrik PT MSA, Naik David Sialoho, menurutnya tim DLH Muba berkunjung ke PKS Muara Merang PT MSA terkait adanya oknum yang mengatasnamakan masyarakat Desa Kepayang, terkait juga dengan surat dari Kecamatan kepada DLH untuk melakukan verifikasi dan pengambilan sampel air terkait Dugaan pencemaran lingkungan.
“Pelapor atas Nama Muksil dan Ilham juga dilibatkan saat dilaksanakan verifikasi, 4 orang tim dari DLH, dari Pemerintah Kecamatan 2 Orang, tim DLH mengambil sampel di areal pabrik dan Sungai Kepayang, Untuk dilakukan uji LAB ,dan hasil uji LAB dari DLH akan di sampaikan ke Pemerintah Kecamatan,” ungkapnya dibincangi di kantornya, Jum’at (18/9/2020).
Senada dengan salah satu warga Kepayang yang menyaksikan aktivitas pengambilan sampel oleh DLH, Sugeng mengatakan bahwa pihaknya merasa senang atas tindak lanjut yang di lakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muba.
Menurut bapak selaku warga Desa Kepayang apakah betul tuduhan pencemaran lingkungan tersebut?
“Secara pribadi saya tidak pernah merasakan akibat dari pencemaran lingkungan, kalaupun ada pasti saya sudah Terjangkit sakit gatal-gatal dan Sejenisnya. Saya lahir di Kepayang dan besar di kepayang mungkin mati juga di Kepayang, dan sampai saat ini kami sekeluarga tidak pernah ada gatal-gatal,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muba, Andi Wijaya Saat dikonfirmasi via WhatsApp membenarkan adanya tim DLH yang turun ke PT MSA melakukan verifikasi atas adanya laporan dugaan pencemaran lingkungan. “Ya anggota yang kesana dari bidang wasdal (pengawasan dan pengendalian), dipimpin pak Feri Kabid Wasdal,” ujarnya singkat.,” ( Shinta / rel )
Share this:
