Fauzi H Amroh Siap Komandoi Menangkan HDSTullah

 Fauzi H Amroh Siap Komandoi Menangkan HDSTullah

Anggota DPR RI, Fauzi H Amro, saat Kampanye Dialogis Paslon No 1 (H Devi Suhartoni-Ustad Inayatullah), di desa Embacang Ilir, Kecamatan Karang Jaya, Muratara

Penulis : Apirman

Editor   : Mamnuro’aini                                                                            

MURATARA, SIBERSUMSEL.COM,- Kampanye Dialogis Paslon No 1 (H Devi Suhartoni-Ustad Inayatullah), di desa Embacang Ilir, Kecamatan Karang Jaya, Muratara, targetkan kemenangan dari akar rumput. Pasalnya, 80 persen keinginan masyarakat Muratara menginginkan pergantian kepala daerah yang mempunyai kemampuan mengelola potensi Daerah.

Anggota DPR RI, dari Partai Nasdem Fauzi H Amro yang memegang komando perang dalam kompetisi Politik Pilkada Muratara di tim H Devi-Ustad Inayatullah Senin (17/11) sekitar pukul 15.00 WIB, mengaku sengaja turun gunung untuk memenangkan Paslon No1 (H Devi-ustad Inayatullah). Karena ingin memperjuangkan hak hak masyarakat Muratara, yang selama ini masih diabaikan.

Menurutnya Fauzi H Amro Kabupaten Muratara satu satunya kabupaten di wilayah Sumsel yang masih menjadi Daerah tertinggal, termiskin, dan IPM paling rendah.

“Banyak anak anak dak sekolah, masyarakat dak paham pendidikan dan guru dak paham caro mendidik. Aku konsentrasi di Muratara, aku yakin dan sinyal sangat terang, dari beragam hasil survei Devi -Innayah, menang jadi Bupati-wakil bupati 2020,” kata Fauzi H Amro.

Dilihat dari hasil beragam survei, 80 persen masyarakat Muratara inginkan perubahan dan mengganti pemimpin mereka. Serta menginginkan pemimpin yang bisa mengelola potensi daerah dan sumber daya alam.

“kito menang dari akar rumput, seluruhnya sudah siap, jangan ado keraguan. Amunisi tempur bertarung 9 Desember kito siap, tim siap, semua sudah siap,” tegasnya.

Sementara itu, Cabub Paslon No1 H Devi Suhartoni mengungkapkan bantuan Rp500 ribu/bulan untuk lansia yang mereka janjikan sering diisukan menipu masyarakat. Menurutnya anggaran APBD Muratara berkisar Rp1,1 triliun/tahun, Rp500 milyar untuk belanja langsung, dan sisanya digunakan untuk membayar gaji pegawai dan belanja lainnya.

Devi Suhartoni mengungkapkan, dirinya dibesarkan dari hasil menyadap karet, pernah mengalami hidup susah, berobat susah, sekolah susah dan mau membuka kebun juga susah.

“Saya ingin Muratara ini maju dan SDM Muratara itu juga maju. Saya ingin semua Muratara ini senang hidup makmur. Semua anak-anak tidak ada lagi yang putus sekolah hanya karena tidak ada biaya. Kesejahteraan masyarakat Muratara itu target kami,” tegasnya.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post