GSMP Gubernur Sumsel Diapresiasi BI Perwakilan Sumsel
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Inisiasi Gubernur Sumsel H. Herman Deru membuat program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) sejak akhir tahun 2021 terus diapresiasi. Salah satu apresiasi itu datang dari Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Erwin Soeriadimadja.
Pimpinan BI Perwakilan Sumsel itu mengapresiasi terobosan Gubernur Herman Deru tersebut dalam acara temu Responden dan Sarasehan Pengendalian Inflasi Pangan Mewujudkan Sumsel Kuat dan Indonesia Sehat, di Hotel Arista Senin (3/10/2022) pagi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel Erwin Soeriadimadja mengatakan kedepan yang harus dihadapi adalah tantangan inflasi. Untuk itu, semua pihak harus memelihara momentun agar daya beli masyarakat bisa tetap terjaga.
Sementara secara global ancaman krisis pangan juga mengkhawatirkan bagi masyarakat di dunia dan ini menuntut kewaspadaan bersama. Terlebih tekanan inflasi di Indonesia bersumber dari harga komoditas dan harga barang yang diatur pemerintah.
Di tempat yang sama, Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan, bahwa faktor utama penyebab terjadinya inflasi harus ditelaah bersama. Biasanya inflasi terjadi karena kenaikan harga pangan akibat perubahan musim yang di luar kendali manusia.
Kemudian masalah berikutnya adalah infrastruktur yakni akses dari dari daerah penghasil ke pasar yang dituju. Namun untuk infrastruktur di Sumsel saat ini sudah tidak ada lagi kendala karena jalan kewenangan Provinsi sudah 93% mantap, begitu juga jalan naaional 92%.
Lebih jauh ia juga mengatakan bahwa Sumsel memiliki karakteristik alam yang subur pada umumnya. Hal ini semakin lengkap dengan adanya program unggulan GSMP yang sudah digencarkan sejak akhir tahun 2021.
Agar pengendalian inflasi berhasil, Herman Deru memberikan tips. Menurutnya pengendalian dapat dilakukan dengan menyesuaikan potensi daerah masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumsel H. Herman Deru didampingi anggota Komisi XI DPR RI, Hafids Tohir dan Desi Ratnasari juga menyerahkan penghargaan kepada sejumlah pelaku UMKM dan responden yang terdiri dari 6 kategori.