Gubernur Sumsel Menyambut Baik Lomba Menulis Kritis Fakultas Teknik Unsri
Reporter : Larassati
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Lomba Menulis Kritis (LMK) dilaksanakan setiap tahun dan tahun ini memasuki tahun kelima diselenggarakan BEM Fakultas Teknik Unsri, Gubernur Sumsel, Herman Deru, sangat menyambut baik kegiatan-kegiatan kritisasi dalam bentuk tulisan.
Herman Deru berpendapat sikap kritis mahasiwa mutlak diperlukan, namun jangan hanya terkotak untuk menyikapi persoalan politik dan ekonomi saja banyak budaya.
“Kritis itu mutlak dibutuhkan seorang mahasiwa, tapi selama ini hanya terframe persiapan politik dan ekonomi saja. Seharusnya sikap ini bisa untuk persoalan sosial, budaya kerja dan budaya belajar masa kini,” kata Herman Deru usai membuka kegiatan Lomba Menulis Kritis (LMK) tahun 2021 yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Jumat (15/10/2021).
Dalam hal ini Paradigma kritis ini juga, lanjut Herman Deru, juga selalu dikonotasikan negatif padahal tujuan dari sikap itu adalah akan membuat setiap persoalan menjadi benar dan lurus. Fenomena itu yang dia lihat sering terjadi di kalangan mahasiswa. Makanya dia sangat menyambut baik kegiatan-kegiatan kritisasi dalam bentuk tulisan.
“Bagaimana membuat paradigma negatif itu menjadi hal yang positif dan baik. Ini yang saya lihat terobosannya menarik,” ucapnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Teknik Unsri, Prof Dr Eng Ir Joni Arliansyah MT, mengatakan Lomba Menulis Kritis (LMK) dilaksanakan setiap tahun dan tahun ini memasuki tahun kelima.
Lomba menulis terkait engenering dan sosial masyarakat. Tahun ini kategori lomba meliputi pembelajaran efektif di masa new normal, pengoptimalan pariwisata Indonesia di masa new normal, peluang transisi energi baru di masa new normal dan strategi peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Untuk peserta diikuti seluruh Perguruan Tinggi se Indonesia dan siswa SMA, SMK dan MA se Indonesia. Yang masuk final untuk Perguruan Tinggi adalah UIN Walisongo Semarang, Unsri, Institut Teknologi Bandung, Polsri, Universitas Indonesia, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Sedangkan untuk kategori SMA, SMK MA diantaranya SMAN 6 Surabaya, SMAN 2 Surakarta, SMAN 1 Badegan Ponorogo, SMAN 2 Talang Ubi Pali dan MAN Insan Cendikia OKI.
“Dengan adanya Lomba Menulis Kritis ini, mahasiswa dan pelajar bisa memberikan ide atau gagasannya. Misalnya memberikan sistem secara online. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa kita arahkan untuk kritis tidak hanya soal politik saja. Tapi bisa menuliskan ide dan gagasannya,” jelasnya.
“Melalui lomba ini, mahasiswa belajar berorganisasi, jadi tidak memikirkan diri sendiri. Dan mereka ada kreativitas, ” tukasnya.