Guru Miliki Sejarah Penyakit Diberikan Opsi WFH
BANYUASIN,SS, – Menghadapi adaptasi kebiasaan baru memang harus disiplin untuk menjalankan protokol Covid 19, terumata para guru yang sudah menyiapkan diri untuk mengajar pada awal tahun ajaran baru nanti.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuasin Nasutman. S.Pd. ,M .Si saat dimintai keterangan tentang kesiapan guru melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah, Selasa (07/07).
Dia menyarankan agar guru yang mengalami penyakit komplikasi atau dalam kondisi kurang sehat agar tetap di rumah untuk istirahat, jangan dulu melaksanakan tugasnya.
“Inikan penting untuk kita himbau agar para guru lebih waspada dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan di wilayah zona merah,” ujar dia pada pada media ini.
Menurut Nasutman, guru dan tenaga kependidikan di sekolah dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun, tidak disarankan untuk mengajar/bekerja di sekolah.
Golongan-golongan tersebut dapat diberikan opsi Work From Home (WFH). Sosialisasi virtual, seminggu sebelum kegiatan belajar mengajar diberlakukan, lakukan pola baru ke orangtua, siswa, guru, dan staf sekolah.
“Pandemi virus corona hingga kini masih merebak di Indonesia. Tak bisa dipastikan kapan pandemi virus Corona akan berakhir, vaksin untuk Covid-19 pun juga belum berhasil ditemukan,” pungkas dia.
Berkaitan dengan tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah merumuskan 19 item terkait kebijakan new normal bagi lembaga pendidikan. Salah satunya tentang kondisi kesehatan guru. (Adm)