Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Mangkir dari Panggilan Kejati
Penulis : Dede Febryansyah
Editor : Mamnuro’aini
- Sebagai Saksi dalam Dugaan Kasus Korupsi Pembangunan Masjid Sriwijaya
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, di panggil Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel sebagai saksi dalam dugaan perkara kasus korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya, Kamis (8/4/2021). Namun sayangnya Alex Noerdin mangkir dari panggilan tersebut.
Kasi Penerangan Hukum ( Penkum) Kejati Sumsel, Khaidirman, saat ditemui di Gedung Kejaksaan Tinggi mengatakan Kali ini tim penyidik Kejati Sumsel memanggil empat orang saksi yang tiga diantaranya merupakan mantan pejabat Pemprov Sumsel.
Selain Alex Noerdin, di periksa juga mantan Asisten, Ahmad Najib dan mantan Karo Kesra Pemprov Sumsel, Ahmad Nasuhi. Keduanya merupakan pejabat saat Alex Noerdin masih menjadi Gubernur Sumsel. Kemudian ada Mudai Madang yang merupakan mantan bendahara wakaf Masjid Sriwijaya.
Khaidirman menyatakan bahwa dari keempat saksi yang akan diperiksa, Ahmad Nasuhi yang baru hadir
“Betul keempatnya telah diperiksa beberapa kali dalam perkara ini. Saksi inisial AN sudah tiba sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi dan masih di ruang penyidik Kejaksaan Tinggi Sumsel,” ujarnya.
Ia juga menegaskan dipanggilnya empat saksi ini guna melengkapi berkas perkara dalam dugaan kasus korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya terhadap empat tersangka yang telah ditetapkan dan ditahan di Rutan Pakjo Klas 1 A.
Pemeriksaan oleh tim penyidik Kejati Sumsel ini terkait perkara dugaan kasus korupsi dana hibah sebesar Rp 130 Miliar dalam pembangunan Masjid Sriwijaya.
Seperti diketahui, alokasi dana pembangunan Masjid Sriwijaya itu menggunakan dana hibah dari Pemprov Sumsel tahun anggaran 2016 hingga 2017 sebesar Rp 130 miliar.
Dana tersebut, diperuntukkan untuk penimbunan lokasi serta konstruksi beton sampai atap. Akan tetapi dalam perjalanannya, penyidik mencium adanya kejanggalan yang terjadi. Pasalnya, dalam penilaian fisik bangunan masjid tersebut, penyidik menduga tidak sesuai dengan nilai kontrak.
Sementara hingga saat ini, kondisi pembangunan masjid raya Sriwijaya belum terlihat jelas bentuknya alias terbengkalai. Terlihat hanya beberapa tiang beton saja itupun sudah ditumbuhi ilalang yang menjulang di lokasi proyek.