Mengenang Rencana Mendiang Percha Leanpuri sebagai Duta Literasi untuk Perpustakaan Sumsel

 Mengenang Rencana Mendiang Percha Leanpuri sebagai Duta Literasi untuk Perpustakaan Sumsel

Almarhum Percha Leanpuri semasa hidup saat bersama Kepala Perpustakaan Sumsel, Fitriana.

Penulis : Larassati

Editor   : Mamnuro’aini

PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Banyak kenangan indah terukir dari almarhumah Percha Leanpuri, putri sulung Gubernur Sumsel, Herman Deru. Salah satunya kenangan yang membekas di hati Kepala Perpustakaan Sumsel,  Fitriana.

Fitriana yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/8.2021) mengaku hingga kini masih tidak percaya dengan kepergian Percha. Apalagi sudah banyak sekali rencana yang siap dia lakukan bersama mendiang titi, begitu sapaan akrab Fitriana  kepada Percha dan sebaliknya Percha memanggilnya, Tante.

Fitriana mengatakan kepergian Percha bagaikan pukulan telak yang membuyarkan harapan yang masih dirintis keduanya. Banyak sekali rencana yang sudah mereka persiapkan. Salah satunya adalah pelantikan Bunda Literasi hingga peresmian pojok baca pada delapan kabupaten di Sumsel pada November mendatang.

“Percha Leanpuri adalah Duta Literasi Sumsel. Tentu saja sebagai Duta Literasi, banyak sekali program yang sudah maupun yang akan dijalankan demi merangsang masyarakat untuk gemar dan rajin membaca,” kata Fitriana.

Menurut Fitriana sosok Percha sebagai Duta Literasi ini sangat kuat. Tak heran hampir semua program Perpustakaan Sumsel kerap melibatkan wanita yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI tersebut.

Fitriana bahkan menggambarkan sosok Percha sebagai icon yang kental dan tak terpisahkan dengan apapun terkait Perpustakaan Sumsel. Percha bahkan sangat aktif membuat puluhan program yang mensinergikan aktifitas membaca secara digital kepada masyarakat di Sumsel.

Alamrhumah Percha Leanpuri saat sebagai sebagai Duta Literasi Sumsel

“Bahkan alamrhumah tidak sungkan untuk terjun langsung menyapa warga hingga ke pelosok perairan. Salah satu yang terbaru adalah program Perpustakaan terapung bagi warga yang tinggal di perairan Banyuasin, setelah sebelumnya digelar pelantikan Bunda Literasi di kawasan tersebut beberapa bulan lalu,” ungkap Fitriana.

Icon yang sangat kuat inilah, lanjut Fitriana, saat masuk ke Perpustakaan Sumsel pengunjung akan langsung melihat bentangan foto dan banner Percha setinggi hampir dua meter lebih di sisi kanan tangga utama perpustakaan. Tangga utama berada di bagian tengah penghubung areal baca dan ruang tunggu dan receptionist Perpustakaan Sumsel.

Fitriana juga menambahkan obrolan bersama Percha terakhir dilakukan satu hari saat Percha masuk rumah sakit. Dalam kondisi sakit, Percha sempat bertanya tentang hasil kunjungan Fitriana mempersiapkan kegiatan pojok baca di OKU, yang rencananya akan diresmikan Percha pada 6 November mendatang, usai melahirkan. Termasuk juga melantik Bunda Literasi pada delapan kabupaten di Sumsel.

Percha punya cita-cita ingin mewujudkan Perpustakan Sumsel punya Perpustakaan Provinsi yang representative. Disamping tempat untuk mencari informasi, membaca buku serta tempat kegiatan masyarakat menjadi lingkungan yang nyaman dan asyik. Bukan hanya sekedar membaca, tapi bisa langsung praktek dari hasil yang sudah dibacanya tadi serta membuat areal entertainment seperti orang -orang bebas foto selfie dengan spot yang menarik dan bisa nongkrong lama-lama seperti suasana cafe sehingga menumbuhkan kebiasaan asyik membaca  bagi masyarakat.

“Ini cita-cita mendiang Percha, dia ingin Perpustakaan ini bisa membawa manfaat bagi semua kalangan masyarakat. Disini orang tak hanya baca saja tapi ada ruang praktek untuk pengetahuan yang sudah dibaca tadi, serta membuat icon benda-benda simbol kekhasan budaya Sumsel termasuk penyediaan areal entertainment disini, cita-cita ini yang akan kami wujudkan bersama tim,” pungkasnya

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post