Pameran Restorasi Gambut Jadikan Inspirasi Bagi Masyarakat
Reporter : Dino Martin
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Untuk pertama kalinya di Indonesia Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyelenggarakan pameran hasil kegiatan restorasi gambut Provinsi Sumsel dengan sengaja mengundang dari provinsi lain dan berharap dapat memberikan inspirasi dan menjadi proses pembelajaran untuk diterapkan ketika mereka sudah kembali ke provinsi nya masing-masing.
“Kegiatan pameran ini merupakan hasil dari pendekatan terhadap masyarakat untuk membantu kesejahteraan yang berada di wilayah gambut dengan memberikan bantuan ekonomi produktif terhadap kelompok masyarakat yang berada di sana,”ungkap Sekretaris Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Sumatera selatan (Sumsel) Eko Agus Sugianto, Sabtu (27/11/2021).
Agus juga mengatakan, bahwa kita mengharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa membuka akses pasar bagi Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang sudah dibentuk dan mendapat bantuan serta pembinaan agar prodak prodak mereka bisa diserap dan berkelanjutan sehingga tetap berproduksi dan tidak stagnan.
“Untuk pembinaan pokmas ini dibiayai melalui dana APBN melalui badan Restorasi Gambut dan Mangrove, sedangkan untuk yang ditampilkan hari ini ada dua stand yaitu dari Oki, dari menang raya dan dari pulau geronggang dengan kerajinan purun,” ungkapnya.
“Ada juga binaan dari kedeputian yang merupakan campuran dari beberapa pokmas dua dengan berbagai prodak kemudian dari kedeputian tiga juga terdiri dari beberapa pokmas yang prodak mereka tergabung dalam dalam Desa Mandiri Peduli Gambut, ada juga dari pihak mitra pemerintah yang pendanaanya berasal dari luar negri,” tambahnya.
Di Sumsel sendiri ada sekitar 100 lebih pokmas yang sudah kita bina,”Pokmas ini harus berada di wilayah gambut atau berada disekitar wilayah gambut baru bisa diberikan bantuan, tapi kalau mereka berjarak bukan di kawasan gambut kita tidak bisa memberikan bantuan,”jelasnya.
Agus juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan dari tahun 2017 dengan nilai 100 sampai 200 juta per pokmas, kemudian kalau mereka berkembang di tahun berikutnya akan di berikan bantuan pengembangan 100 juta per pokmas.
“Satu pokmas berjumlah 25 sampai 30 orang, yang dibentuk berdasarkan SK Kepala Desa setempat, kemudian membuat proposal pengajuan SK penetapan Pokmas lalu akan diadakan verifikasi team yang bentuk oleh BRGM melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumsel, ” paparnya.
Hampir setiap bulan kita melakukan monitoring pembinaan, sejauh ini pembinaan yang kita lakukan bejalan dengan lancar, namun kendala itu pasti ada,”makanya dari awal kita arahkan mereka melakukan bentuk kegiatan ekonomi produktif yang telah mereka kuasai untuk menghindari faktor kegagalan usaha yang mereka lakukan,” tutupnya.