Rektor Unsri Sanksi Tegas Oknum Dosen yang Bersalah

 Rektor Unsri Sanksi Tegas Oknum Dosen yang Bersalah

Wakil Rektor I Unsri, Prof Ir Zainuddin Nawawi PhD. Foto : Larassati, sibersumsel.com

Reporter : Larassati

PALEMBANG SIBERSUMSEL.com,- Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Dr Ir H Anis Saggaf MSCE, tidak akan tinggal diam siapapun yang bersalah semuanya akan diterapkan sanksi tegas jika terbukti melanggar, begitu pula terkait aksi dugaan pelecehan kepada satu orang mahasiswa Unsri.

Wakil Rektor I Unsri, Prof Ir Zainuddin Nawawi PhD, didampingi oleh Dekan FISIP Unsri, Prof Dr Alfitri MSi dan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Unsri, Andreas, mengatakan ketika fakultas melapor ke rektorat maka jajaran fakultas langsung ditugaskan untuk verifikasi kebenarannya.

Kemudian dilaporkan lagi dan dikeluarkan berita acara dan Rektor Unsri membentuk tim Etik dimana tim ini diketuai langsung oleh Wakil Rektor I Universitas Sriwijaya.

Menurut Zainuddin usai mendengar pengakuan  dari Dosen A terkait aksi dugaan pelecehan kepada satu orang mahasiswa Unsri, tindakan tegas langsung diberikan Rektor Unsri. Bahkan Terkait apa yang disampaikan oleh Dekan fakultas tempat terlapor pihaknya langsung menganalisa dan mengadakan rapat awal untuk menyikapi kejadian ini.

“Ketika rapat yang bersangkutan kita panggil dan memang mengakui serta menceritakan semuanya dengan kooperatif. Dia meyadari bahwa hal yang terjadi dan bertanggungjawab hal itu kami sangat menghargai kejujuran yang bersangkutan. Kita akan kaji lagi karena yang bersangkutan mendapatkan sanksi berat yakni kehilangan kenaikan pangkat selama empat tahun, dicopot dari jabatan dan kehilangan hak untuk mendapatkan tunjangan,” jelas Zainuddin.

Zainuddin mengatakan atas hasil pengakuan itulah Rektor Unsri memberikan sanksi tersebut sesuai dengan peraturan dan undang -undang yang berlaku dan langsung diterapkan setelah SK ditandatangani pada 18 November  2021, lalu. 

Dalam hal ini pihak Unsri menyebut Dosen A kini sedang menjalani masa pembinaan dan dilarang untuk mengajar dalam bentuk apapun kepada mahasiswa. Pembinaan tersebut hingga yang bersangkutan menyelesaikan proses hukumnya dengan pihak lain, termasuk ke kepolisian.

“Dan Unsri sangat terbuka sekali karena kami menganggap jika kasus ini sudah masuk ke ranah ke kepolisian berarti persoalan yang menyangkut Unsri sudah clear, tinggal masalah pribadi yang bersangkutan dengan korban saja yang harus mereka selesaikan di luar wewenang Unsri, “urai Zainuddin.

Sementara itu hingga kini tim kode etik juga masih mendalami aksi staf dosen lainnya yang diduga melakukan hal yang sama dengan dua mahasiswa Unsri pada Fakultas yang berbeda. Dan kasus itu pun, kata Zainuddin, juga sudah dilaporkan dua mahasiswa tersebut ke Polda, Rabu (1/12/2021) kemarin.

Hanya memang, dari hasil investigasi sementara tim etik, perbuatan staf dosen tersebut belum mengarah pada tindakan dugaan pencabulan secara fisik, hanya berupa kiriman rekaman suara saja dan yang bersangkutan juga ketika dipanggil, tidak mengakui tindakannya itu ke arah pelecehan.

“Dari hasil rekaman suara itu, yang bersangkutan tidak mengakui bahwa itu suara dia dan nomor yang dikirimkan dalam WA bukan nomor dia juga, dan staf dosen ini sudah menandatangani surat penolakan tindakan pencabulan kepada mahasiswa yang ditandatangani diatas materai,” jelas Zainuddin.

Menurut Zainuddin surat tersebut masih di pegang sebagai barang bukti, dan hal ini yang menjadi alasan untuk tidak menerapkan sanksi kepada staf dosen tersebut. Berbeda dengan dosen A yang memang sudah mengakui perbuatannya.

β€œKalau staf dosen ini memang tidak mengakui telah mengirimkan WA itu, saat ini masih kita investigasi dan masih di dalami lagi, beri kami waktu dua minggu lagi untuk menuntaskannya,” ujar Zainuddin.

Zainuddin mengajak semua pihak untuk kembali ke fungsi masing-masing, seperti Dosen lain tetap mengajar seperti biasa, mahasiswa juga sama termasuk BEM agar lebih fokus pada pengawasan organisasi untuk kebaikan nama almamater Unsri sendiri.

“Biarlah tim kita yang bekerja secara profesional karena yang dilakukan semata-mata untuk kebaikan nama Unsri yang merupakan kampus terbaik dengan beragam prestasi baik tingkat nasional hingga internasional,” tukasnya.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post