SD di Talang Kelapa Banyuasin Kembali Terapkan Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid 19
Penulis : Anton
Editor : Nuro
BANYUASIN, SIBERSUMSEL.com,- Sekolah Dasar di Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin kembali menerapkan sekolah tatap muka sejak Senin (26/04/2021).
Salah satu wali murid Epri (40), warga Kecamatan Talang Kelapa mengatakan sekolah tatap muka kali ini diberitahukan oleh wali kelas melalui group wa sekolah sehari sebelum pemberlakuan sekolah tatap muka Minggu (25/04/2021).
“Di group wa wali kelas hanya memberitahu kalau besok (senin, red) anak-anak sekolah tatap muka dan pakaian sekolah seperti biasa. Tidak ada pemberitahuan lain seperti surat edaran dari Bupati Banyuasin tentang pemberlakuan sekolah tatap muka atau permintaan persetujuan orang tua anaknya sekolah tatap muka,” kata Epri.
Menurut Epri pada Agustus 2020 yang lalu sekolah tatap muka di SD Kabupaten Banyuasin diberlakukan dengan Surat Edaran Bupati Banyuasin dan permintaan persetujuan dari orang tua. Namun kali ini tidak ada pemberitahuan apapun dari pihak sekolah alasan penerapan kembali siswa SD kembali sekolah tatap muka di tengah pandemic covid 19.
“Sebelum sekolah tatap muka ini diberlakukan sebelumnya anak-anak kami tetap di suruh kesekolah seminggu sekali membawa tugas belajarnya di rumah. Bahkan ulangan harian juga anak-anak ulangan tatap muka dengan guru di sekolah, tapi diperintahkan memakai baju bebas dan tidak boleh memakai pakaian sekolah. Berbeda dengan sekolah kali ini menggunakan pakaian sekolah,” jelas Epri.
Tokoh Pemuda Banyuasin, Novarizal, yang di hubungi sibersumsel.com, mengatakan seharusnya pihak sekolah lebih transparan alsan pemberlakuan sekolah tatap muka anak SD. Pasalnya penderita covid 19 di Kecamatan Talang Kelapa terus bertambah.
“Dasar pihak Sekolah Dasar memberlakukan sekolah tatap muka itu apa? Apakah sudah ada izin dari Pemkab Banyuasin. Saya sangat menyesalkan pemberlakuan sekolah tatap muka ini, karena di wilayah Talang Kelapa ini penderita positif covid 19 terus bertambah,” kata Novarizal.
Oleh sebab itu Pemkab Banyuasin harus secepatnya mengambil sikap terhadap sekolah-sekolah tingkat SD dan TK yang sudah memberlakukan sekolah tatap muka di tengah pandemic covid 19. Menurutnya dengan sekolah tatap muka ini sama artinya memperpanjang mata rantai penularan covid 19. Karena usia anak SD yang masih suka bermain-main masih sulit untuk menerapkan protocol kesehatan.
“Kalau ada anak-anak yang tertular covid 19 dengan sekolah tatap muka ini siapa yang bertanggung jawab. Apakah pihak sekolah mau bertanggung jawab kalau ada siswa yang tertular covid 19. Apalagi saat ini anak-anak dalam kondisi berpuasa dan tubuh melemah,” ujar Novarizal.
Novarizal juga menambahkan walaupun guru pengajar sudah di vaksi covid 19 bukan berarti tidak akan tertular covid 19. Karena vaksin itu untuk kekebalan tubuh yang di vaksin, bukan jaminan tidak tertular covid 19.
“Artinya walau guru sudah di vaksin tidak ada jaminan tidak tertular covid 19. Hanya saja mungkin walau tertular covid 19 bisa saja tanpa gejala dan cepat di sembuhkan. Kalau guru tersebut sudah tertular covid 19, otomatis bisa menular kepada anak didiknya karena mereka berinteraksi saat belajar mengajar. Tolonglah jangan korbankan anak-anak apapun alasannya,” jelas Novarizal.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Aminuddin SPd SIP MM, belum bisa dimintai konfirmasinya. Ditemui di kantor tidak berada di tempat dan di hubungi via 2 nomor ponselnya tidak ada yang aktif. Sedangkan Kepala Dinas Kominfo Banyuasin, Noffaredy SSos MM, yang di mintai konfirmasinya mengaku kurang sehat badan.