SONS Sumbang 12 Atlet untuk PON dan Siswanya Dalam PORPROV
Penulis : Larassati
Editor : Mamnuro’aini
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) menyumbang 12 atlet dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diberangkatkan untuk Sumsel dan hampir seluruh siswa sebanyak 200an siswa mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Sumsel yang ke 13 tahun 2021 di OKU Selatan November mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya, Aliyuddin Asral SPd MSi, saat di wawancarai di ruang kerjanya, Kompleks Ogan Rabu (8/9/2021).
Aliyuddin mengatakan pihaknya memberikan keluasan kepada atelt-atlet dan juga siswa SONS yang mengikuti kegiatan tersebut untuk mereka training center karena kagiatan ini sangat penting dan butuh latihan dan persiapan yang matang
“Demi prestasi mereka kami memberikan kelonggaran dengan cara mereka tetap mengikuti pelajaran tapi dengan daring dan waktu yang diatur. Kita mengerti mereka latihan dari pagi sampai sore maka mungkin jeda di malam hari mereka akan berinteraksi dengan gurunya tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tidak tertinggal dalam materi pembelajaran setelah kegiatan PON dan Porprov selesai mereka akan kembali ke sekolah seperti biasa” kata Aliyuddin
Aliyuddin menjelaskan bahwa sekolah ini dibuat untuk membantu para atlet berjuang mengharumkan nama baik dan pelajar yang masih smp dan sma mereka butuh legimitasi pada saat selesai sekolah.
“Dengan demikian prestasi yang mereka raih dalam bidang olahraga baik serta dalam bidang akademik sekolah mereka bisa lulus dengan baik pula,” ujarnya
Sementara itu berdasarkan instruksi Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, sekolah sudah diperkenankan untuk pembelajaran dilaksanakan secara luring atau tatap muka dengan ketentuan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dimulai dari kehadiran 50% dan pembelajaran tatap muka hanya 2 jam dalam satu hari.
Pihak SONS telah melaksanakan pembelajaran luring pada senin (6/9) dengan menerapkan proses belajar mengajar sesuai apa yang diperintahkan dan yang diaturkan oleh pemerintah.
“Yang pertama dan paling utama kita harus menjaga kesehatan dari anak-anak tersebut dimana proses kegiatan belajar mengajar ini akan terlaksana apabila anak-anak tersebut dalam kondisi yang sehat, justru itu prokes ini dilaksanakan agar kegiatan proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik yakni 50% anak berada di sekolah dan 50% lagi berada di rumahnya tapi proses belajar mengajarnya tetap 100%,” katanya
Agar tidak menimbulkan cluster baru maka pihak sekolah memperketat prokes dengan menggunakan masker, tersedia handsanitizer dan tempat mencuci tangan bahkan tidak membuka kantin untuk menghindari kerumunan.
“untuk siswa dalam satu kelas hanya 20 sampai 30 apabila setengahnya yang sekolah maka di dalam kelas hanya 10 sampai 15 orang saja ” jelasnya.
Aliyuddin berharap anak-anak terus berprestasi, bisa belajar dengan baik juga punya segudang prestasi baik akademik maupun non akademik
“Dan kami juga berharap pada pemerintah bahwa SONS ini memproduksi bibit-bibit yang handal untuk Sumsel, apa yang diharapkan masyarakat Sumsel kita berprestasi dalam bidang olahraga tingkat Nasional maupun Internasional bisa terwujud,” pungkasnya.