Warga Muba di Palembang Segera Lahirkan Forum Aspirasi Rakyat

 Warga Muba di Palembang Segera Lahirkan Forum Aspirasi Rakyat
  • Sebagai Wadah Aspirasi Politik

Palembang, SIBERSUMSEL.com ,- Melihat besarnya potensi Warga Musi Banyuasin (Muba) yang berdomisili di Kota Palembang namun belum memiliki wadah aspirasi dalam berpolitik, warga Muba akan melahirkan wadah Aspirasi Rakyat Muba untuk Berpolitik.

Hal itu disampaikan oleh Inisiator pembentukan Forum Aspirasi Rakyat (Aspira) Muba yang juga Dosen Komunikasi, Dr H Rahidin H Anang MS, Senin (25/12/2023).

“Aspira untuk menampung warga yang ingin masuk ke politik maka muncul gagasan dan ide atau wadah organisasi atau forum aspirasi rakyat muba ini,” ungkap Rahidin seorang pakar ilmu komunikasi.

Dikatakan Rahidin bahwa munculnya aspirasi rakyat ini warga muba bukan hanya menjadi penonton tapi ikut dalam mendesain, eksekutor dan berkecimpung langsung baik menjadi tim sukses dan sebagainya dengan membawa Forum Aspirasi Rakyat Muba di Palembang.

“Mengingat warga Muba potensial di Palembang berdasarkan data ada 34 persen warga Muba di kota Palembang, apabila dibuka keran bisa menyoroti baik pencalonan Bupati, Walikota dan Gubernur,” terangnya.

Selain itu Rahidin menerangkan jika Aspirasi Rakyat (Aspira) tersebut sudah memiliki badan hukum dengan nama Forum Aspirasi Rakyat.

Sebelumnya pihaknya menyebutkan telah melakukan rapat pertemuan warga Muba yang ada di kota Palembang dimana peserta rapat menyoroti eksistensi dari paguyuban warga Muba atau disebut IKA Muba yang berdasarkan AD/ART tidak boleh dicampuri dengan berbagai hal berbau politik.

Dalam hal ini Mantan Sekda Sumsel Yusri Effendi menyebutkan jika dalam Paguyuban Warga Muba tidak boleh dibawa ke dalam ranah politik

“Bagi yg melibatkan diri ke politik jangan menggunakan IKA Muba dalam bentuk apapun,” ucapnya.

Sementara Mantan Ketum IKA Muba, Chairuddun Yusuf, menceritakan bagaimana historikal dari IKA Muba yang saat ini namanya telah besar dan dikenal.

Chairuddun mengatakan jika hingga saat ini dirinya menyediakan ambulance gratis untuk warga Muba dengan hanya menghubungi dirinya.

“Jadi tinggal hubungi saya, kalau ada keluarga yang meninggal maka akan diantarkan secara gratis, jam berapapun kami siap karena ada banyak sopir,” terangnya.

Ia juga menerangkan dalam AD/ART bahwa pengurus dan anggota IKA Muba tidak diperkenankan membawa atribut IKA Muba dalam berpolitik.

“Maka bagi yang mau berpolitik sesuai dengan lembaga yang telah disediakan,” ujarnya.

Sementara Ketua Ikatan Keluarga Keban, Rubi Indiarta, menuturkan jika dirinya sepakat dengan dibentuknya forum Aspirasi Rakyat sebagai wadah untuk menampung aspirasi warga Muba untuk berpolitik atau terjun ke dunia politik.

Menurut Rubi untuk para tokoh, dewan pakar, penasihat hendaknya melakukan pembenahan agar IKA Muba tidak tercampur dalam politik atau difakumkan sementara.

“Kami sangat antusias dengan dibentuknya forum aspira untuk masyarakat Muba berpolitik dengan tidak membawa IKA Muba  bepolitik atau bisa difakumkan dahulu,” ujarnya.

Begitu juga dengan Ketum Himpunan Pemuda Sanga Desa, Sutrisno, juga menyatakan jika dirinya menyetujui dengan adanya pembentukan forum aspira dimana di Palembang banyak warga Muba agar tidak salah tempat.

Ia juga menyesalkan dan tidak setuju jika paguyuban seperti IKA Muba dicampuri dengan ranah politik.

“Kita harus segera membentuk ormas yang bisa mewadahi aspirasi politik, alau sudah ada wadah tidak akan salah tempat atau jelas, harapan kami pembentukan aspira bisa digunakan dengan baik,” katanya.

Sama dengan ketua organisasi lainnya, Ketua Ikatan Tanjung Raya (Ikatra) kota Palembang, Mahlar Umar, juga menyetujui adanya forum aspira Muba di Palembang agar warga Muba yang spirasi warga Muba yang akan berpolitik dapat tersalurkan.

“Jangan sampai salah tempat, karena tidak dibenarkan untuk memasukkan paguyuban dalam politik,” ucapnya.

Di tempat yang sama Ketua Imuba, Rahman didampingi Juru Bicara IMuba, Rendy Septa mewakili Mahasiswa Muba mengatakan jika dirinya mewakili kaum milenial Muba juga setuju dan mendukung adanya aspira sehingga bisa menampung atau menyalurkan hasrat politik warga Muba.

“Kami kaum milenial mendukung adanya aspira dapat menjadi penyalur dalam menyampaikan hasrat politik, kami menunggu deklarasi aspirasi rakyat Muba,” ungkapnya.

Dalam hal ini pihaknya juga tidak sepakat jika Ikatan warga Muba dimasuki politik, serta berharap masalah tersebut cepat diselesaikan dengan cerdas dan kreatif.

Menurut Ketua Hipasada, bahwa atribut IKA Muba tidak diperkenankan untuk dibawa dalam politik.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post