Zona Merah, SMAN 10 Palembang Batal Terapkan PTMT


Penulis : Larassati
Editor : Mamnuro’aini
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Berbagai persiapan yang dilakukan SMA Negeri 10 Palembang atau akrab dengan nama smanpol untuk tahun ajaran baru yang awalnya di perkirakan mulai dilaksanakan dengan sistem Pembalajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Waka Kesiswaan SMA Negeri 10 Palembang, Hendri, mengatakan sebelum tanggal 12 Juli, SMA Negeri 10 Palembang sudah menyiapkan berbagai persiapan untuk menghadapi pembelajaran tatap muka terbatas di masa pandemi.
“Guru sudah siap mengajar, kita sudah siapkan sabun untuk mencuci tangan, hand sanitizier, air untuk mencuci tangan, dan ruang kelas sudah dibersihkan. Bahkan ruang kelas juga sudah dicat, agar siswa merasa nyaman dikelas,” kata Hendri.
Tapi ternyata lanjut Hendri Palembang zona merah, maka PTM Terbatas belum bisa diterapkan. Karena sudah ada surat edaran Gubernur Sumsel, Surat Edaran Walikota, dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Sumsel kalau zona merah belajar secara daring.
“Oleh sebab itu kita ikuti peraturan pemerintah dan membatalkan PTM,” ucapnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Selasa (13/07/2021).
Hendri mengatakan, tahun ajaran baru 2021/2022 dimulai pada 12 Juli 2021. Untuk tahap pertama dilakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 12-14 Juli.
“Yang mengikuti MPLS sebanyak 432 siswa baru. MPLS dilaksanakan pukul 07.30-10.30 WIB secara daring yakni siswa memakai pakaian SMP asal sekolah. Dengan pemateri bergantian, jadi ada sesi nya,” katanya
Sesudah MPLS, lanjut Hendri, juga direncanakan ada tes IQ untuk memilih jurusan atau peminatan.
“Karena Palembang zona merah, dan sekarang sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka tes IQ juga dilakukan secara daring,” ungkap Hendri
Sementara itu Staf Kurikulum SMA Negeri 10 Palembang, M Restu, menambahkan, ada beberapa kendala yang dihadapi dengan sistem belajar daring. Diantaranya kuota siswa yang dari Kemdikbud yang 20 GB cepat habis dalam waktu 2 minggu kalau sering zoom. “Untuk mengantisipasi agar kuota tidak cepat habis, kita menggunakan geogle class room. Jadi siswa bisa ujian, mengirim video, e book dengan menghemat kuota,” tukasnya.
Share this:

