5W 1H Rumus Dasar Kadis Perkim Sumsel dalam Manajemen Proyek

Kadis Perkim Sumsel, Basyaruddin Achmad, saat menjadi pembicara dalam program pelatihan tenaga ahli manajemen proyek Sumsel di ruang Audio Visual Perkim Sumsel, Selasa (21/9/2021). Foto : Larassati, sibersumsel.com

Reporter : Larassati
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Kadis Perkim Sumsel, Basyaruddin Achmad, menerapkan rumus dasar 5W 1H dalam mengembangkan manajemen proyek baik itu proyek pemerintah.
Basyaruddin Achmad yang didaulat sebagai pembicara dalam program pelatihan tenaga ahli manajemen proyek Sumsel di ruang Audio Visual Perkim Sumsel, Selasa (21/9/2021) mengatakan para tenaga ahli harus memahami dasar proyek 5W 1H. Rumus dasar 5W tersebut yaitu what, who, when, where, which dan how.
“What atau apa proyek yang dijalankan, Who yakni Siapa saja yang terlibat, When atau kapan proyek bisa dijalankan, Where atau dimana pelaksanaannya dan Which atau bagaimana pengelalolaan dan How atau bagaimana jalannya nanti termasuk mekanisme penggunaan anggaran dan sumber anggaran dari mana. Itu rumus dasar kita dalam mengembangkan managemen proyek,” jelas Basyaruddin.
Menurut Basyaruddin bila konsep 5W dan 1H sudah di pahami, maka akan memperkecil kesalahan dalam bentuk apapun. Bahkan jika enam konsep itu bisa dikembangkan secara digital, maka tingkat pemahaman sebagai tim pelaksana bisa berjalan maksimal dan aman.
Teori dasar ini, kata Basyaruddin, kadang masih sukar dipahami para pelaksana maupun tenaga ahli baik di lingkungan kota, kabupaten, provinsi hingga lembaga lain.
“Pahami konsep dasarnya agar proyek yang dikerjakan bisa benar-benar tepat sasaran yang ingin dituju,” ujarnya.
Selain menghadirkan pembicara Kadis Perkim Sumsel, Basyaruddin Achmad kegiatan juga melibatkan pembicara lainnya, diantaranya dari perwakilan Badan Pengelola Usaha (BSU) Unsri , yakni Bimo Brata Adhitya, Betty Susanti dan Mona Foralisa.
Kepala UPTD BKP Perkim Sumsel, Ir Hendrian, mengatakan program pelatihan Managemen Proyek merupakan lanjutan dari program kerjasama Disperkim Sumsel dengan Universitas Sriwijaya beberapa waktu lalu dan ini merupakan program kedua dari enam program yang sudah diagendakan sebelumnya.
Hendrian mengatakan adapun tujuan program adalam mencetak tenaga ahli agar yang bersangkutan benar-benar paham tentang manajemen proyek yang berlaku selama ini. Dalam program ini, lanjut Hendrian, diikuti sebanyak 21 peserta, perwakilan dari tenaga ahli dari instansi pemerintah dari 17 kabupaten/kota dan lembaga swasta.
“Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, atau berakhir pada Kamis, mendatang sejak pukul 09.00 hingga pukul. 17.00 wib,” pungkasnya.
Share this:

