Dinas Perpustakaan Sumsel Gelar Rapat Kerja dengan 17 Dinas Perpustakaan Kabupaten Kota

Kepala Dinas Perpustakaan Sumsel, Fitriana SSos MSi. Foto : Larassati, sibersumsel.com

Reporter : Larassati
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Rapat kerja urusan perpustakaan dengan Kepala Dinas Perpustakaan 17 kabupaten kota se Sumatera Selatan yang dihadiri juga perwakilan dari Bapeda, dinas PMD dan EO pelaksanaan festival literasi yang akan dilaksanakan pada Bulan November 2021.
Kegiatan yang dilaksanakan hari ini dalam upaya pembinaan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, agar Kepala Dinas Kabupaten Kota mendapat update informasi sinkronisasi, harmonisasi program tahun 2022 dengan 17 kabupaten kota sesuai indikator pusat (nasional).
“Kegiatan ini dalam upaya semua akan mendapatkan update informasi dalam segala hal terkait alokasi dana, cara mendapatkan dana, bagaimana mencapai target, bagaimana kita bersinergi dengan pihak-pihak lain karena dalam melaksanakan tugas kita tidak bisa sendiri, kita butuh kolaborasi, sinergi dengan semua OPD,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan Fitriana SSos MSi di aula perpustakaan, Rabu (22/9/2021).
Indikator nasional dan sasaran strategis kepala dinas perpustakaan provinsi maupun kabupaten kota yakni tingkat kegemaran membaca dan index literasi pembangunan masyarakat, dua indikator ini merupakan indikator kunci dalam urusan perpustakaan
“Jadi bagaimana meningkatkan pembudayaan kegemaran membaca dan meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat (plm),” kata Fitriana.
Terkendala perihal standar perpustakaan nasional seperti tenaga pustakawan yang masih terbatas, tenaga pengelola atau pustakawan sendiri belum mempunyai sertifikat bisa mengelola perpustakaan sesuai dengan standar
Salah satu kelemahan kabupaten kota yakni minimnya data perpustakaan yang ada di desa, sekolah, taman bacaan masyarakat, perpustakaan perguruan tinggi dan sebagainya.
“Kalo ada data kita bisa mudah mencapai target, berapa yang kurang untuk mencapai target,” ujarnya.
Sementara itu Fitriana menyebutkan pada bulan november mendatang akan dilaksanakan festival literasi yang melibatkan semua pihak mulai dari PKK, Dekranasda, UMKM, BUMN, BUMD, OPD dan yang menjadi leading sektor yakni dinas perpustakaan.
“Nanti produk apapun yang disajikan baik barang, jasa atau pameran-pameran harus menyertakan referensinya, disinilah identitas perpustakaan yang mana mengedepankan referensi atau sumber bahan bacaan. Maka inilah eksistensi atau filosofi dari pelaksanaan festival literasi,” pungkasnya.
Dalam hal ini kearifan lokal juga diangkat dan terkait tema yakni generasi tangguh di masa pandemi, dimana generasi tangguh bukan hanya generasi muda tetapi semua generasi.
Share this:

