Disdik Dukung SMK Muhammadiyah I Bersama DIDUKA dalam Workshop Penjajakan

 Disdik Dukung SMK Muhammadiyah I Bersama DIDUKA dalam Workshop Penjajakan

Pembukaan Workshop Penjajakan dan Penguatan Kerjasama Sekolah dengan DIDUKA di SMK Muhammadiyah 1 Palembang, Rabu (13/10/2021). Foto : Larassati, sibersumsel.com

Reporter : Larassati

PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Tim eksternal dari Dunia Industri dan Dunia Kerja (DIDUKA) beranggotakan 52 perwakilan perusahaan di Indonesia ikut memberi penilaian hasil belajar siswa, bahkan para guru di sekolah di SMK Muhammadiyah I.

Dinas Pendidikan (Disdik) mengapresiasi SMK Muhammadiyah 1 Palembang yang dikomandoi Ketua Yayasan, Sukarno dan Kepsek, Seriyani, sudah bisa melaksanakan workshop Penjajakan dan Penguatan Kerjasama Sekolah dengan DIDUKA.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Drs H Riza Fahlevi MM, saat  menghadiri Pembukaan Workshop Penjajakan dan Penguatan Kerjasama Sekolah dengan DIDUKA bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Palembang, Rabu (13/10/2021).

“Artinya DIDUKA percaya dengan SMK Muhammadiyah 1 Palembang, yang sudah betul betul Mandiri. Disini banyak peserta dari DIDUKA yang hadir, ini patut dicontoh oleh SMK negeri dan swasta di Sumsel, agar SMK hebat dan SMK bisa,” kata Riza.

Kepada seluruh sekolah di Sumsel, Riza berpesan agar melaksanakan Pesan dari Bapak Gubernur agar menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

“Jangan memaksakan  anak kalau bukan talentanya. Makanya guru BK harus bisa melihat keahlian anak, karena kita menerapkan merdeka belajar. Apalagi sekarang ada guru penggerak, Kepsek penggerak. SMK di Sumsel kita harapkan semakin banyak SMK Pusat Keunggulan (PK), yang indikatornya Kepseknya lulus sebagai Kepsek Penggerak,” urainya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Palembang Seriyani menuturkan, SMK Muhammadiyah 1 sudah menerapkan 100 persen digital. Sehingga siswa tidak menggunakan paper lagi tapi digital.

“Kita sudah melaksanakan kurikulum blok murni. Sehingga di sekolah ini, guru tidak bertanggung jawab memberikan nilai tapi DUDIKA. Guru hanya mengajarkan, tapi yang memberi nilai DIDUKA. Kita juga sudah melaksanakan assessment. Jadi setiap 2 bulan sekali Assessment dengan DIDUKA, dan kita sudah bekerjasama dengan 52 DIDUKA,” ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, hampir 80% alumni yang dihasilkan sudah diserap dalam  dunia kerja, karena memang tiap semester dan menjelang akhir pembelajaran perusahaan langsung menawarkan siswa untuk bekerja.

“Tentu saja polanya disesuaikan dengan potensi, prestasi dan minat siswa. Namun ada juga siswa yang justru tidak tertarik bekerja, menurutnya, siswa lebih memilih enterpreneur atau menciptakan lapangan kerja baru,” pungkasnya.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post