Jaga Kondusifitas Nasional, SMSI Serukan Perangi Hoax
Penulis : SMSI Pusat
Editor : Mamnuro’aini
- Anggota SMSI di Imbau Tidak Ikut Sebarkan Hoax
JAKARTA, SIBERSUMSEL.com,- Maraknya informasi yang menyebar hoax terkait isi sebelum hingga pasca RUU Cipta Kerja yang telah di sahkan oleh DPR RI Senin (5/10/2020), membuat Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat, Firdaus, angkat bicara.
Firdaus menyesalkan berbagai kalangan yang m menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan. Termasuk menggunakan influenser dan buzzer. Factor ini juga memunculnya banyak informasi yang salah di masyarakat. Akibatnya untuk masa tertentu membuat masyarakat akan tepecah terbelah karena pro dan kontra semakin menajam.
Menurut Firdaus pembelokan informasi paling masif terjadi pada klaster ketenagakerjaan yang disinyalir motifnya beragam. Padahal, semangat dari UU Cipta Kerja adalah memberikan perlindungan secara komprehensif terhadap pekerja.
”Media menyajikan kritik konstruktif itu sebuah kewajaran, tujuannya sebagai penyeimbang. Karena pers bagian dari pilar demokrasi bangsa. Namun melihat realitas di lapangan, khususnya di seluruh tanah air, muncul disinformasi. Tanpa check and balance. Saya mendapatkan informasi itu lewat pesan yang sampai ke saya secara langsung,” terang Firdaus kepada Siberindo.co Rabu (7/10/2020).
Di tengah pandemi ini, lanjut Firdaus, dirinya berharap seluruh pengurus dan anggota SMSI di penjuru nusantara agar dapat mengkonsolidasikan informasi yang didapat.
”Khususnya kepada karyawan, jurnalis di lapangan. Untuk meluruskan informasi yang didapat. Ini sebagai upaya mendukung dan menciptakan kondusifitas,” ujarnya.
SMSI pun berharap, kepada seluruh anggota dan pengurus tetap dalam satu alur hirarki. ”Jaga sikap kita, berada pada jalur yang benar. Dan tidak mengambil kebijakan sendiri-sendiri yang akan membuat semakin lemahnya citra dan tatanan dalam berbangsa dan negara,” papar Firdaus yang dipertegas dalam keterangan resminya.
Oleh sebab itu lanjut Firdaus, SMSI meminta seluruh pengurus dan anggota, mampu membina karyawan khususnya jajaran menagemen dan redaksi tetap produktif, di tengah keterbatasan yang dihadapi. Ini sebagai upaya dalam menjaga keseimbangan informasi sehingga bangsa Indonesia tidak tenggelam dalam kegelapan.
”Saatnya kita berperan, mendorong iklim investasi, khususnya situasi dan kondisi saat ini yang serba tidak menentu. Tunjukan bahwa perusahaan – media siber anggota SMSI memiliki arah dalam membangaun bangsa dan Negara. Paling tidak seluruh perusahaan anggota SMSI konsisten menjaga keseimbangan informasi, itu yang paling sederhana,” jelasnya.
Media juga mampu menangkal penyebaran hoaks untuk memprovokasi berbagai kalangan. ”Disinformasi, tebaran kabar bohong, jelas sangat mengganggu produktivitas kita dalam bekerja. Terebih pemerintah tengah berupaya memulihkan ekonomi sebagai akibat dampak dari pandemi Covid-19,” terang Firdaus.
Menurutnya, penyesatan informasi tersebut sangat berbahaya dan bisa menimbulkan gejolak di tengah tengah masyarakat. Oleh karena itu, dia meminta seluruh elemen menahan diri agar tidak menjadi corong penyebaran hoaks, terutama soal UU Cipta Kerja tersebut.