Ka.DKPP Prihatin Sapi Peternak Mati Mendadak

Kadis DKPP Sumsel, Ir. Ruzuan Effendi, MM.,

Reporter: Septi
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com – Adanya keluhan peternak sapi yang menyebutkan adanya kematian sapi di Kota Palembang secara mendadak dan dalam jumlah yang cukup banyak pada awal November 2021 ditanggapi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan (DKPP Sumsel), Ir. Ruzuan Effendi, MM.
Menurut Kadis DKPP ini, penyebab kematian ternak Sapi itu lebih diakibatkan kurangnya pihak peternak mendengarkan anjuran pemerintah tentang mekanisme pembelian Sapi yang standarisasi.
“Seandainya para peternak itu ketika akan membeli Sapi, baik untuk kebutuhan segera disembelih maupun untuk kebutuhan ternak pembesaran selalu mematuhi aturan yang sudah disampaikan pada para peternak yaitu, sebelum membeli sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada penjual apakah Sapi yang akan dijual tersebut memiliki sertifikat kesehatan dan apakah sudah divaksin atau belum”, tutur Ruzuan Effendi.
Dikatakannya, bila kelengkapan keterangan di atas tidak ada, maka sebaiknya jangan dibeli. Karena resikonya peternak akan mengalami kerugian akibat kematian Sapi yang dibeli tidak standar. Artinya Sapi yang dibeli itu tidak terjamin kesehatannya, beber Ruzuan
Jangan hanya karena pada Id qurban tahun 2021 ini pembelian Sapi untuk Qurban oleh masyarakat meningkat, sehingga menyongsong pada Qurban tahun 2022 nanti sudah mempersiapkan Sapi dengan jumlah banyak tetapi tidak menerapkan standarisasi pembelian Sapi yang sudah dianjurkan. Akibatnya bukan keuntungan yang akan tercapai, malah kerugian yang diperoleh. Ia menambahkan
Makanya kami selalu mengingatkan kepada para peternak Sapi agar setiap akan membeli Sapi harus memperhatikan daerah asal Sapi dibeli selain meminta kelengkapan sertifikat sehat dan apakah sudah divaksin.
Dari laporan yang ada pada kami hanya peternak di Palembang yang mengalami musibah Sapi mati mendadak. Sementara ini dari wilayah kabupaten dan kota lain di Sumsel tidak ada.
Harapan kami semoga saja dengan adanya peristiwa kematian Sapi secara mendadak dengan jumlah banyak tersebut menjadi pengalaman berharga bagi para peternak Sapi bahwa dalam setiap akan membeli Sapi untuk ternak selalu memperhatikan anjuran dari pemerintah.
Sedang untuk peristiwa kematian Sapi milik peternak tersebut, kami juga merasa prihatin. Makanya sudah ada tim dari DKPP Kota Palembang turun langsung meninjau tempat terjadinya kematian Sapi ternak tersebut untuk mengetahui penyebab kematian Sapi ternak dengan jumlah banyak itu. Guna melakukan pengambilan sample penyakit dan penanggulangan jangan sampai terjadinya penyebaran Virus pada Sapi ternak yang sehat. Tutur Ruzuan Effendi didampingi Rakhmat Harahap, Kabid Produsi DKPP Sumsel (17/11/2021).
Sebagaiman diberitakan sebelumya di awal November 2021 sedikitnya 104 ekor Sapi mengalami kematian mendadak diantaranya Sapi Bali milik Agus Cahyono salah satu peternak Sapi yang tinggal di Jalan Sungai Serapat II Palembang. Kematian puluhan sapi tersebut di duga di karenakan terjangkit virus Jambrana dan dicurigai adanya virus serta ada nya MCF (Malignant Cattaral Fever) atau parasit darah.Akibatnya Agus Cahyono mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Menurut Agus Cahyono, Sapi Bali miliknya yang sehat tiba tiba sesak nafas, mulut sapi ada luka berdarah dan keluar lendir lalu mati mendadak,” kata Agus ketika ditemui di kandang sapi milik Haji Nanang di Sukawinatan. [*]
Share this:

