PT BMC Dan PT POHAN Bantah Gunakan Trailer
Penulis : Septi
Editor : TW Syakroni
Muba,SIBERSUMSEL.COM,-Terkait keluhan Warga Desa Sukarami Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang mengeluhkan kerusakan jalan dan kemacetan arus lalulintas yang disebabkan aktivitas kendaraan trailer yang beroperasi keluar masuk pabrik karet di wilayah desa tersebut mendapat tanggapan dari pihak managemen 2 vendor yang bekerjasama dengan PT. Kirana Musi Persada (KMP).
Menurut Toni, pimpinan PT BMC ketika dikonfirmasi (27/5/2021) di ruang kantornya mengatakan bahwa, pihak perusahaan tempat dia bekerja hanya beroperasi melakukan pengangkutan logistik PT KMP di Muba sesuai dengan Delivery Order (DO).
Ditanya apakah ada perjanjian kerjasama antara PT. KMP dengan PT. BMC dibidang jasa angkutan logistik. Toni tidak mengiyakan ataupun membantah tidak. Toni hanya mengatakan, kalau ada DO dari PT KMP mobil angkutan mereka akan mengangkutnya
” Iya sesuai DO dia lah, ada DO kita angkut.” Kata Toni singkat
Ditanya apakah dalam mengangkut logistik selalu menggunakan kendaraan jenis trailer, menurut Toni itu bukan mereka tetapi ‘Pohan’ dan ia menyarankan agar menanyakan hal itu dengan Pohan.
“Itu kan pohan, pohan itu di jalan mp mangkunegara, Kita hanya kontainer, bukan jasa angkutan,” kata Toni menyarankan.
Sementara salah seorang yang mengaku staf PT Pohan, Rizky ketika di temui di kantornya (27/5/2021), mengakui kalau perusahaan tempat ia bekerja memang ada perjanjian kerjasama bidang jasa angkutan.
Namun kalau dikatakan dalam memberikan jasa angkutan logistik milik PT KMP mereka selalu menggunakan kendaraan jenis Trailer, Rizky membantah keras.
“Bapak silahkan cek sendiri seluruh kendaraan angkutan yang kami gunakan. Kalau memang kami pakai trailer. Biar bapak jelas tidak hanya kata orang”, kata Rizky rada emosi sembari mengambil surat ijin jasa angkutan mereka dan memperlihatkan pada awak media.
Menurut Rizky pihak perusahaan tempat ia bekerja sudah cukup lama kerjasama jasa angkutan dengan PT KMP. Dan tidak pernah ada permasalahan di lapangan, baik sesama vendor maupun dengan pihak pabrik. Karena kami bekerja sesuai dengan koridor yang ada, kata Rizky.