Posko Lanud SMH Gelar Rapat Pembukaan Kegiatan Technologi Modifikasi Cuaca


Penulis : Dino Martin
Editor : Mamnuro’aini
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Rapat pembahasan persiapan pembukaan kegiatan Technologi Modifikasi Cuaca yang diadakan Posko Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang Kamis (10/6/2021).
Komandan Lanud SMH Palembang, Kolonel Pnb Hermawan Widhianto, menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung kegiatan TMC yang diadakan di wilayah Sumatera selatan akan mendatangkan satu pesawat C212 yang didatangkan dari lanud Abdurahman Saleh dalam hal ini Scuadron 4 dengan menyiapkan 11 kru yang memilki pengalaman dan sangat profesional dalam hal tersebut.
“kegiatan ini akan dilaksanakan sesuai dengan yang diterapkan selama 15 hari terhitung mulai tanggal 10 sampai 15 hari kedepan yang adalah batasan yang nantinya bisa kita lanjutkan kembali apabila tetap dibutuhkan setelah 15 hari kita akan datangkan kembali pesawad yang berbeda,” katanya.
Hermawan Widhianto menyampaikan bahwa Satgas TMC sudah sangat siap melaksanakan kegiatan ini, kegiatan penerbangan tersebut juga bisa dilaksankan dengan 3 katagori yaitu adanya Awan, adanya hotspot dan adanya gambut.
“Kemarin kita sudah dua kali Melaksanakan Waterboming yang terakhir dua hari yang lalu dengan dua unit armada pesawat dari Rusia yang berjenis MI yang telah disiapkan,” ungkapnya.
Herman Widhianto melanjutkan TMC yang berkapasitas 800kg NaCL dengan ketinggian yang paling efektif 10000 fit, Yang diprogramkan untuk wilayah Sumsel.
Sementata itu koordinator Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC Sutrisno menjelaskan tingkat keberhasilan TMC tergantung dari Kondisi awan dan lingkungan awan, dalam kondisi awan yang cukup baik probebilitas keberhasilan yang cukup tinggi tapi dikondisikan pada kondisi yang kering dan awanya tidak terlalu banyak danrelatip kering agak sulit untuk turun hujan.
“Diperkirakan pada bulan Juli akan lebih kering maka sebelum Juli akan kita upayakan Awan yang ada akan kita optimalkan untuk menjadi hujan sehingga lahan yang ada di wilayah sumatera Selatan relatif basah agar tidak terdapat munculnya hotspot hotspot yang baru,” ujarnya.
Sutrisno menyampaikan ditahun 2020 manghasilkan air sampe dua milyar meter kubik yang artinya tingkat penambahan curah hujan mencapai 60% dibandingkan curah hujan alam, sedangkan prakiraan BMKG yan disampaikan oleh deputi krimatologi BMKG Menyatakan bahwa tahun 2021 ini relatif lebih kering dari tahun 2020 yang artinya curah hujan tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun kemarin.
Dilain pihak kepala BMKG palembang Desindra Dedi K. Menyampaikan Sampai akhir Juni masih terlihat potensi pertumbuhan bibit awan sangat penting untuk kegiatan TMC ini.
Share this:

