Kadisperkim Sumsel Minta Fasilitas kamar Mandi Bagi Donatur Bedah Rumah Sumsel

 Kadisperkim Sumsel Minta Fasilitas kamar Mandi Bagi Donatur Bedah Rumah Sumsel

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Provinsi Sumsel, Basyaruddin Achmad, di salah satu rumah warga yang mendapatkan Program Bedah Rumah. Foto : Larassati, sibersumsel.com

Penulis : Larassati

Editor   : Mamnuro’aini

PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Provinsi Sumsel, Basyaruddin Achmad, meminta fasilitas kamar mandi  pada donatur Program Bedah Rumah yang di inisiasi Gubernur Sumsel, Herman Deru.

Basyaruddin mengatakan sarana fasilitas kamar mandi, bak dan akses pipa pembuangan hingga got saluran air menjadi perhatian pertama ketika dirinya ke lapangan dan melihat langsung bangunan fisik rumah yang sedang direnovasi.

“Secara khusus saya harap para donatur atau penyumbang dana program bedah rumah, baik itu Kepala OPD, pimpinan atau penanggungjawab BUMN dan BUMND memperhatikan keberadaan lima fasilitas itu secara teknis dan teknik,” kata Basyaruddin.

Menurut Basyaruddin saat pengecekan di lapangan fasilitas tersebut kurang memadai bahkan tidak ada. Secara spontan dia akan menelepon dan bicara langsung dengan penanggungjawab pembangunan rumah tersebut, baik itu pimpinan OPD, BUMN maupun BUMD rumah itu. Tujuannya satu, agar lima fasilitas tersebut diperbaiki kembali jika rusak atau dibangunkan jika memang tidak tersedia.

Seperti saat pengecekan rumah milik Dulillah (47) belum lama ini. Tim Basyaruddin kaget begitu melihat pondasi dan bangunan sudah berdiri kokoh. Dinding batubata sudah meninggi hingga sampai bubungan dan hamparan seng bagian atas pun juga sudah dipasang. Namun sayang, saat dilihat ke bagian dalam, rumah seluas 6×6 meter milik Duliah tidak ada kamar mandi.

Spontan Basyaruddin langsung menghubungi pihak BPR Sumsel yang jadi penyumbang dana rumah Dulillah. Ternyata tak adanya sarana kamar mandi diklaim sebagai permintaan khusus dari pemilik rumah.

“Nanti, kalau saya ada uang baru bangun kamar mandi. Sementara ini paling numpang dulu ke tetangga yang masih keluarga saya kalau mau mandi atau ke toilet,” kata Dulillah yang sehari-sehari memulung sampah di kawasan Sukawinatan.

Mendapati itu, Basyaruddin menyebut syarat rumah sehat dan layak huni tak hanya dilihat dari kemegahan dan luas bangunan saja, namun harus pula dilengkapi dengan akses penerangan rumah, jarak plafon ke lantai hingga fasilitas kamar mandi.

“Percuma rumah yang dibangun megah dan besar tapi jika satu saja lima fasilitas itu tidak ada maka tetap dikategorikan rumah tak layak,” ujarnya.

Basyaruddin pun secara khusus meminta agar BPR Sumsel membangunkan kamar mandi, toilet dan sarana pendukung lainnya agar kelayakan rumah milik Dulillah terpenuhi.

Pantauan wartawan, bangunan rumah milik Dulillah 80 persen tuntas. saat tim Disperkim Sumsel mengecek ke rumah yang berlokasi di kawasan Sukodadi Sukarami ini, bangunan rumah memang lebih tampak megah karena material batu yang digunakan adalah batu bata 100 persen. Dinding bahkan menjulang tinggi hingga mencapai atap.

Meski bangunan  hanya berukuran 6×6 meter saja, namun saat masuk ke dalam tampak lebih luas. Jarak lantai dan plafon juga jauh melebihi standar tinggi untuk rumah berstatus layak huni. Pekerja saat tim Disperkim ke lokasi sedang menyelesaikan bagian lantai. Rumah itu disekat dengan empat sekat dinding bata, yakni dua sekat depan untuk pemisah dua kamar, satu ruang tamu dan dapur.

Basyaruddin menilai, dari puluhan rumah yang dia datangi, bangunan  milik Dulilah termasuk bangunan yang masuk kategori rumah sederhana, diatas kategori rumah layak huni yang jadi acuan tim Disperkim Sumsel selama ini.

“Fasilitas mandi, cuci dan BAB itu wajib disediakan, karena masuk aktifitas penting sehari-hari. Jadi memang sangat urgent,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Bansyaruddin mengatakan tujuan bedah rumah adalah memberikan hidup yang lebih manusiawi dan sehat kepada penghuninya. Pola penggunaan sarana kamar mandi dan toilet bersama-sama dan diluar rumah itu harus dihilangkan.

“Ini juga faktor penting kita mengedukasi masyarakat agar lebih aware meninggalkan kebisaan MCK bersama-sama di luar rumah,” pungkasnya.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post