Mantap, Inovasi JAM KUNCI Banyuasin Terbaik Nasional, Kategori Tata Kelola Pemerintah
BANYUASIN- Selamat untuk Kabupaten Banyuasin, Inovasi pelayanan “JAM KUNCI “, berupa Jemput bola rekam Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP Elektronik) Langsung Cetak di Tempat yang dilaksanakan Disdukcapil Kabupaten Banyuasin ditetapkan Menteri PANRB RI sebagai inovasi terbaik nasional untuk ketegori Tata Kelola Pemerintahan tingkat Kabupaten.
Hal ini berdasarkan Pengumuman Deputi Ppe. Publik Kemenpan RB, Senin (27/07) hari ini. Yang tertuang dalam Surat Keputusan Kemenpan RB Nomor 192 tahun 2020 tentang TOP 25 Pelayanan Publik tahun 2020 dan Surat pengumuman Menpan RB Nomor B/190/PP.00.05/2020.
Tidak hanya itu, Inovasi JAM KUNCI Kabupaten Banyuasin bersama inovasi dari 19 Kabupaten lainnya se Indonesia rencananya akan diikut sertakan pada lomba inovasi tingkat internasional yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). “Selamat, Jam Kunci Banyuasin juara Nasional, terbaik untuk kategori Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten, “kata Bupati Banyuasin H Askolani setelah mendapat kabar atas keberhasilan tersebut diruang kerjanya.
Keberhasilan ini terang Bupati Askolani kiranya menjadi motivasi untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Banyuasin.”Keberhasilan ini kita persembahkan untuk seluruh masyarakat Banyuasin, dan terima kasih untuk jajaran Disdukcapil Banyuasin yang terus berkerja, berinovasi dan memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat, “katanya.
Dirinya bersama Wabup tambah Askolani, menomor satukan pelayanan publik diantaranya pelayanan e KTP dan administrasi kependudukan lainnya. “Selama ini warga Banyuasin harus buat e KTP, KK dan lainnya ke Pangkalan Balai, makan waktu dan biaya yang mahal. Maka saya minta pola ini dirubah dan muncul sejumlah inovasi seperti Jam Kunci ini, kita bentuk UPTD di kecamatan dan kita buka layanan sembilang di OPI Mall, semuanya tujuannya untuk mempermuda layanan kepada masyarakat, “terangnya.
Sebelumnya, Inovasi JAM KUNCI ini
masuk Top 99 Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan Kemenpan RB Republik Indonesia. Dan masuknya Banyuasin menjadi juara TOP 45 ini tidak lepas peran, Bupati Banyuasin H Askolani yang berhasil menyakinkan dalam paparanya didepan enam Tim Panelis Sinovik, Tiga diantara Panelis ini adalah Profesor, Selasa (14/07) lalu.
Tim Panelis Sinovik Top 99 Tahun 2020 Kemenpan RB tersebut, Prof JB Kristiadi Wakil Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen pada RUPS, Prof DR Eko Prasojo Wakil Menteri PANRB,
Prof DR Siti Zuhro MA Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI, Erry Riyana Hardjapamekas Ketua Mejelis Wali Amanat Universitas Indonesia,
Dadan Suparjo Suharmawijaya SIP MSI anggota ombudsman RI, dan Neneng Goenadi Managing Director Grab Indonesia.
Kepala Dinas Dukcapil Banyuasin Saukani, SE., MM mengatakan Inovasi Jam Kunci Banyuasin terbaik Nasional kategori Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten. Untuk tingkat Kabupaten ada 19 Kabupaten, di Provinsi Sumsel yang berhasil hanya dua Kabupaten, salah satunya Kabupaten Banyuasin.
“Atas keberhasilan ini, selain piagam penghargaan, informasinya tadi dari Deputi ada tambahan Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp 10 – Rp 15 Milyar. Dan diikutkan pada lomba inovasi tingkat internasional di PBB, “katanya.
Keberhasilan ini terang Saukani tentu menjadi energi dan motivasi jajaran Disdukcapil untuk terus bekerja dalam mensukseskan program Banyuasin terbuka bidang pelayanan publik yang menjadi visi misi Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera.
Perlu di ketahui, maksud dari Top 45 Nasional ini jelas Saukani, bahwa pemenangnya ada 45 terdiri dari 7 kementerian, 5 Lembaga, 7 Provinsi, 19 Kabupaten dan 7 Kota. “Ke 45 ini bermacam-macam kategori, ada tata kelola pemerintahan, kesehatan, pendidikan hingga perekonomian dan ketenagakerjaan, dan alhamdulillah Jam Kunci juara dengan kategori Tata Kelola Pemerintahan, “katanya.
Dalam kesempatan ini lanjut Saukani dirinya menyampaikan terima kasih atas dukungan Bupati H Askolani, Wabup H Slamet dan Sekda HM Senen Har sehingga Jam Kunci jadi juara nasional.
“Terima kasih kepada pak Bupati, beliau dalam paparannya berhasil menyakinkan para Tim Panelis Sinovik, sehingga Inovasi Jam Kunci jadi juara nasional, ” tandasnya.
JAM KUNCI JADI SOLUSI
Dalam paparannya, Bupati Askolani mengatakan bahwa hadirnya program Jam Kunci ini karena melihat kesulitan masyarakat Kabupaten Banyuasin dalam mengurus administrasi kependudukan, selain waktu karena jarak yang jauh juga biaya yang mahal. Dan Jam Kunci menjadi sololusinya.
Kabupaten Banyuasin dengan luas wilayah 11.832,99 KM2 terdiri dari wilayah daratan dan perairan, menyebabkan penduduk sangat sulit mengurus dokumen kependudukan seperti perekaman dan memiliki KTP elektronik, disebabkan pelayanan tersebut hanya ada ada di ibukota Pangkalan Balai.
Faktor lainnya seperti luas wilayah, besarnya biaya transport, jarak tempuh sebagian besar dari kecamatan menuju ibu kota Kabupaten antara 80 KM sampai dengan 180 KM 2-6 jam bahkan 1 x 24 jam. Dimana 80 persen wilayah perairan dengan transportasi speedboat serta medan yang sulit. Hingga faktor jumlah penduduk yang besar sebanyak 814.492 jiwa terdiri dari 419.111 laki-laki dan 395.381 perempuan.
” Jam Kunci menjadi solusinya, dengan inovasi ini fokusnya kepada rekam, cetak KTP elektronik selesai proses penunggalan hasil perekaman menjadi Print Ready Record (PRR) dalam waktu lima menit dan gratis, dan memberikan pelayanan maksimal menjangkau sampai kepelosok-pelosok desa, ” terangnya.
Inovasi ini terang Bupati Askolani, kebaharuan pelayanan administrasi kependudukan yang hadir ditengah-tengah masyarakat dan menjangkau pelosok desa di wilayah Kabupaten Banyuasin. Selain itu dilaksanakan dengan memakai peralatan Mechine to Mechine (M To M) serta inovatif dengan pelayanan khusus bagi lansia, disabilitas, dan warga yang sedang sakit.
” Cukup 5 menit tidak perlu menunggu besok hari, KTP elektronik langsung cetak. Dengan Jam Kunci ini juga lansia, disabilitas, dan warga yang sedang sakit menjadi lebih mudah mendapatkan KTP elektronik, “kata Bupati inovatif ini.
Menurut lulusan Megister Hukum Unsri ini, Antusias masyarakat Banyuasin untuk melakukan perekaman KTP elektronik sampai larut malam karena semakin malam peralatan tersebut signalnya semakin baik sehingga prosesnya menjadi lebih selaras dengan Permendagri Nomor 53 tahun 2019 tentang penyelenggarakan administrasi kependudukan.
Dengan Program Jam Kunci ini jelasnya sangat besar mengatasi persoalan masyarakat karena pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat di 21 kecamatan, 288 desa dan 17 kelurahan serta rentang kendali terkait dengan tata kelola pelayanan kepemilikan KTP elektronik akan sangat dekat dengan masyarakat secara langsung untuk perekaman.
Dampak signifikan kepemilikan KTP elektronik dengan sangat mudah, cepat dalam proses perekaman dan pencetakan
dalam waktu menit. Pada tahun 2020 ini per Februari meningkat drastis 814.942 jiwa, cakupan kepemilikan KTP elektronik 640.992 , rekam berjumlah 555.181 jiwa.
Tidak hanya KTP, dengan Jam Kunci bisa juga penerbitan KK, akta kelahiran, perwakinan,kematian, KIA, SKPWNI atau surat pindah datang.
Untuk mendukung pelayanan jemput bola, Pemkab Banyuasin membangun koneksi jaringan di 21 Kecamatan yang terintegrasi dengan Diskominfo dengan anggaran Rp 1 Milyar. Dan pada tahun 2019 dianggarkan Rp 4 Milyar untuk pengadaan alat rekam dan cetak KTP elektronik di UPTD Pelayanan Disdukcapil di 17 Kecamatan.
“Selain membentuk UPTD pelayanan Disdukcapil di 17 kecamatan, Pemkab Banyuasin membuka pelayanan terpadu satu pintu di pusat perbelanjaan OPI Mall Kelurahan Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan yang salah satunya Pelayanan adalah Administrasi Kependudukan, “katanya.
Sebagai bentuk apresiasi lanjut Askolani, Pemkab Banyuasin memberangkat umroh ke tanah suci bagi pegawai atas dedikasinya yang melebihi dari kelaziman bertugas sampai larut malambm bahkan sampai pagi. (Adm)