Penyegaran Rohani Siswa, PBNU Kunjungi SMA Negeri 3 Palembang


Penulis : Dino Martin
Editor : Mamnuro’aini
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU), Cak Amir, melaksanakan Sholat Zuhur bersama dilanjutkan dengan Tausiyah singkatanya di SMA Negeri 3 Palembang dalam rangka penyegaran rohani dan membentuk akhlak siswa di masa pandemi COVID-19.
Dalam tausiyahnya Cak Amir menyampaikan bahwa disebabkan perkambangan media sosial yang terlalu cepat mungkin terlalu cepat dari pelajaran sekolah banyak anak anak sekolah Yang beraliran keras dan radikal padahal berdinya Muhamadiyah dan Nahdalatul Ulama yang ikut memerdekakan Indonesia.
“Berdirinya Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah ikut memerdekakan Indonesia,” terangnya.
Dengan mengucapkan sholawat Cak Amir melanjutkan tausiyahnya dengan mengajak siswa siswi di SMA Negeri 3 untuk bertakwa kepada Allah SWT dengan mengikuti perintahNya dan menjauhi larangaNya dan ini adalah ilmu.
“Sedangkan ilmu didapat dari guru, tidak akan sempurna ilmu tanpa guru, maka dari itu jangan sekali kali menyakiti guru,” tegasnya.
Cak Amir mengakhiri tausiyahnya dengan mengajak semua guru SMA Negeri 3 untuk mendidik Siswa Siswinya untuk berakhlak yang baik Agar dapat menghormati guru dan tidak mudah mencaci maki orang lain apalagi mencaci kepala negara yang sudah membangun negara ini.

Ditempat yang sama Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Palembang, Sugiyono, menyampaikan terima kasihnya atas kedatangan Cak Amir dalam rangka safari khusus keagamaan yang akan dilakukan secara bergilir terhadap seluruh sekolah yang ada di Palembang.
Sugiyono mengungkapkan bahwa Tausiyah yang diberikan oleh Cak Amir bertujuan untuk membentuk akhlak mulia bagi siswa siswi agar tidak terjebak pada kegiatan kegiatan negatif terutama Islam garis keras.
“Mungkin yang bisa ditangkap oleh para siswa kami bukan bagi siswa SMA Negeri 3 Palembang saja, tapi juga seluruh siswa yang ada di Provinsi Sumsel adalah supaya anak anak ini menjadi orang yang benar tidak terjebak pada pergaulan negatif yang tren sekarang ini adalah Islam garis keras atau Islam Radikal. Inilah yang harus dicegah mulai dari SMA karena anak – anak masih dalam masa labil dan perlu perhatian khusus dibidang agama,” jelasnya.
Share this:
