SMA Negeri 18 Palembang Dukung Program Literasi Sekolah

Launching Sekolah Penggerak sekaligus Pemilihan Duta Literasi Sekolah, dan Rintisan Ekstrakulikuler Tahfidz Quran SMA Negeri 18 Palembang.

- Bangkitkan Indeks Literasi Sekolah Tunjang Indeks Literasi Sumsel
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 Palembang sebagai sekolah penggerak dukung program Duta Literasi sekolah dengan adanya pojok literasi dan pelantikan duta literasi sekolah bertempat di SMA Negeri 18 Palembang, Kamis (15/9/2022).
Diketahui dalam serangkaian kegiatan yakni launching sekolah penggerak, pemilihan duta literasi sekolah, dan rintisan ekstrakulikuler Tahfidz Quran SMA Negeri 18 Palembang.
Duta Literasi Provinsi Sumatera Selatan, Ratu Tenny Leriva Herman Deru, menuturkan sebagai duta literasi sekolah maka hal yang utama yakni inovasi dan program literasi yang akan dicanangkan untuk membangkitkan indeks literasi di sekolah juga untuk menunjang indeks literasi di Sumsel.
“Kepada yang sudah dilantik agar senantiasa semangat untuk bergerak, sebagai duta literasi sekolah tidak hanya berjuang dalam memperebutkan selempangnya saja sebagai duta literasi juga ditunggu inovasi kedepan,” ungkap Leriva.
Kepala Dinas Perpustakaan, Fitriana SSos MSi, menuturkan pihaknya sebagai pembinaan mengarahkan agar perpustakaan di sekolah dapat mengacu kepada standar nasional perpustakaan yang meliputi enam syarat yakni standar koleksi, standar pelayanan, standar sarana dan prasarana, standar tenaga pengelolaannya dan pengelolaannya dan penyelenggaraan perpustakaannya.
“Untuk sekolah di Sumsel rata-rata belum memenuhi standar nasional perpustakaan, terkendala koleksi, sarana prasarana dan tenaga pengelolaannya kemudian dan penyelenggaranya,” terang Fitriana.
Fitriana mengajak para Kepala sekolah di Sumsel agar dapat mengalokasikan anggaran dari dana bos sebesar 5 persen untuk pengembangan perpustakaan. Sehingga mulai dari penambahan koleksi tidak hanya buku paket saja yang disediakan tapi juga buku yang sifatnya pengetahuan umum dimana 70 persen pengetahuan umum dan 30 persen fiksi juga harus disediakan.
“Di SMA Negeri 18 saat ini sudah ada 3 ribu judul buku. Kalau berdasarkan standar itu sudah masuk ke penilaian akreditasi C plus,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala SMA Negeri 18 Palembang, Heru Supeno, SPd MSi, mengatakan untuk sementara koleksi buku di SMA N 18 sebanyak 3000 buku dan kedepan pihaknya akan terus menambah koleksi buku.
“Kita terus membangun dan bertahap akan menambah koleksi buku serta akan membuat perpustakaan digital,” jelasnya.
Heru menjelaskan bahwa mengacu pada pembelajaran abad 21, dan platform sekolah harus memiliki minimal setidaknya satu ruang kelas digital untuk pembelajaran guru dan siswa yang biayanya terbilang cukup mahal.
“Memiliki itu memang lumayan biayanya, tetapi apabila dilaksanakan secara bergotong-royong dengan basis siswa dan dari pemerintah kita gunakan semaksimal mungkin sumber-sumber dana yang ada maka kita bisa membuat kelas digital,” tandasnya.
Pihaknya menyebutkan untuk mencapai pendidikan yang diharapkan oleh kementerian yakni pendidikan yang adil, bermutu dengan penanaman nilai yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Share this:

