Tujuh Wilayah Lahan Gambut di Sumsel Rawan Karhutla

 Tujuh Wilayah Lahan Gambut di Sumsel Rawan Karhutla

Palembang, SS,- Tujuh wilayah kabupaten kota di Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan gambut rawan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan. Tujuh wilayah di Sumsel yang rawan terjadi karhutla adalah Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komring ilir, Muara Enim, Ogan Komring Ulu, Ogan Komring Ulu Timur dan Panungkal.

Hal ini terungkap  dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan yang di gelar Pemprov Sumsel bersama kementerian koordinator Bidang pembangunan dan kebudayaan.

Rapat yang di hadiri oleh Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya , Deputi Bidang penanganan darurat (BNPB), Dody Ruswandi dan Deputi kemenko PMK Bapak Dody Usodo, serta perwakilan Instansi di Pemprov Sumsel, membahas kesiapan Pemprov Sumsel dalam mengatasi karhutla di musim kemarau saat ini.

Menurut Deputi kemenko PMK, Dody Usodo, Rapat koordinasi karhutla ini sebagai bentuk operasi gabungan penanggulangan bencana pusat maupun daerah. Mengantisipasi karhutla ini pemerintah juga sudah menyiapkan hely water bombing (bomair)

“Kegiatan ini untuk membentuk operasi gabungan  penanggulangan bencana pusat dan daerah. Jadi kita harus mengecek seberapa jauh kesiapsiagaan bencana karhutla di wilayah Provinsi Sumsel,” kata Dody Usodo.

Di harapkan rapat koordinasi ini agar dapat  saling kesiapsiagaan dan berkesinambungan dalam penanganan  karhutla. Karena dampak dari Karhutla ini menyebabkan kabut asap, yang sangat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

Sementara Deputi Bidang penangan darurat BNPB, Dody Ruswandi, mengatakan dalam masa Pandemi Covid -19 ini jangan sampai asap  yang diakibatkan Karhutla memperparah keadaan. Karena bisa berdampak banyak penyakit seperti Ispa, aktifitas ekonomi terganggu dan mengancam keselamatan flora dan fauna.

“Walau pu hujan masih dalam keadaan normal di wilayah Sumsel, alangkah baiknya Patroli Karhutla harus dilakukan diawal agustus  ini mengingat sudah memasuki musim kemarau. Terutama kabupaten kota yang wilayahnya banyak lahan gambut,” kata Dody Ruswandi.

Menurut Dody Ruswandi, awal Bulan Agustus dan September. Karenanya akan dilakukan pelaksanaan modifikasi cuaca diwilayah sumatra selatan akan dilaksanakan mulai 10 agustus 2020 mendatang. (Fer)

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post