Kongres FSP-ISI Ke-VI 2021, Jadikan Industri Semen Industri yang Strategis

Kongres ke-VI 2021 Federasi Serikat Pekerja (FSP) Industri Semen Indonesia (ISI) di Hotel Whyndham Opi Palembang, Sabtu (30/10/2021). Foto : Dino Martin, sibersumsel.com

Reporter : Dino Martin
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumsel, Abdul Roni, membuka Kongres ke-VI 2021 Federasi Serikat Pekerja (FSP) Industri Semen Indonesia (ISI) dengan tema “Mari Rapatkan Barisan dengan Menjaga Industri Semen Semakin Berjaya”, di Hotel Whyndham Opi Palembang, Sabtu (30/10/2021).
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Ketua Asosiasi Semen Indonesia, Widodo Sentoso, secara virtual, Presiden KSP ISI, HM Said Iqbal, Ketua Umum FSP -ISI, Kiki Irwansyah, Direktur Utama Semen Baturaja, Jodi Triana Hasyim, Direktur SDM Semen Baturaja, Amrullah dan Global Junior Indonesia Chancil.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Abdul Roni, mengatakan dalam kesempatan ini kami mengimbau kepada seluruh pekerja untuk selalu menjaga harmonisasi dengan perusahaan kerena anda bekerja di sektor usaha yang sangat strategis untuk menunjang pembangunan.
“Pada kongres FSP – ISI ke 6 ini semoga seluruh peserta bisa menjalankan kongres ini dengan lancar dan dapat memilih ketua baru. Semoga ketua baru ini sama dengan yang ketua lama kalau pun ketua lama bisa terpilih kembali saya meminta tetap selalu menjaga hubungan baik dengan perusahaan,” kata Abdul Roni.
Ketua Umum FSP-ISI, Kiki Warlansyah, mengatakan kondisi Industri semen Indonesia saat ini memproduksi 117 juta ton, yang terserap hanya 42 juta ton di pasar lokal dan pasar luar.
“Melihat situasi yang sangat berat ini yang menuntut kita harus kerja cerdas dan harmonisasi antara pekerja dan perusahaan. FSP ISI berharap kepada pemerintah untuk menghentikan pembangunan pabrik semen baru karena takut nasib industri semen akan tergerus dan berimbas kepada pekerja semen,” kata Kiki.
Dia mengungkapkan bahwa kami sepakat untuk menghentikan pabrik semen baru, dan kami juga sudah menemui menteri Investasi, dan menteri sudah berjanji tidak lagi membangun pabrik semen baru lagi. Alasan pembangunan pabrik semen baru itu untuk export.
Direktur Utama PT Semen Baturaja, Jodi Triana Hasim, mengatakan bahwa dimasa pandemi Covid-19 ini penjualan semen mengalami dampak penurunan, karena menurunnya penggunaan semen.
“Industri semen harus tetap kita jaga karena Industri semen merupakan Industri strategis karena pembangunan akan menggunakan semen. Kami sampaikan bahwa kepada seluruh pekerja bahwa anda harus bangga bekerja di perusahaan strategis karena semen adalah suatu bahan baku yang sangat di butuhkan dalam pembangunan,” tukasnya.
Share this:

