Pendestrian Sungai Sekanak Lambidaro Kota Palembang Launching Januari 2022
Reporter : Larassati
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Pendestrian Sungai Sekanak Lambiro Kota Palembang segera di Launching Januari 2022. Pemkot Palembang telah meninjau pembangunan pendestrian kota Palembang sepanjang 800 meter tersebut.
Asisten II kota Palembang, Anshori, mengatakan bahwa proyek ini telah 92% selesai dan diperkirakan siap untuk acara launching pada awal Januari.
Menurut Ansori Pendestrian Sungai Sekanak Lambiro ini melingkupi sungai dari titik Jerambah Karang sampai Jembatan Palembang Indah Mall dengan revitalisasi Sungai Sekanak yang mengalir melalui daerah rusunawa kelurahan 24 Ilir.
Bahkan Pemkot Palembang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII , Dinas PUPR, Dinas pariwisata, UMKM, Dinas kebudayaan dan sebagainya bersinergi akan menjadikan sungai sekanak salah satu kawasan pusat kegiatan masyarakat dan destinasi Kota Palembang.
“Sepanjang 800 meter ini sudah dikerjakan, tinggal kita fokus ke bagian pedestrian, kita akan baguskan landskapnya agar Sungai Sekanak ini bisa jadi destinasi wisata baru di Kota Palembang,” ujar Anshori usai meninjau kawasan sungai sekanak, Selasa (30/11/2021).
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Palembang, Bastari Yusak, mengatakan sudirman street akan dipindahkan ke sekanak walk yang sedang dalam pembangunan.
“Desember insyaallah selesai dan januari sudah bisa digunakan selama ini kita ada sudirman street, sudirman walk akan kita pindahkan ke sekanak walk yang akan menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat kota Palembang,” kata Bastari.
Pihaknya menerangkan akan mengedukasi masyarakat untuk tidak merusak dan bersama-sama menjaga infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah.
“Kita akan mengedukasi masyarakat untuk tidak merusak kawasan dan infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah untuk kita jaga dan pelihara sama-sama. Kita nikmati bersama demi kenyamanan masyarakat bersama. Kedepannya banjir berkurang, kawasan hijau didapat serta memajukan ekonomi dan pariwisata kota Palembang,” ungkapnya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Maryadi Utama, mengatakan bahwa masalah terbesar restorasi sebuah sungai bukan pembangunannya, tetapi perawatannya.
“Akan ada nanti namanya masalah non-struktural yang mencangkup perawatan, pembersihan, pemberdayaan warga sekitar dan komunitas agar sungai ini terus bersih dan tidak kumuh,” ujarnya.
Maryadi menambahkan bahwa pihak BBWS akan bekerja sama dengan Pemerintah kota dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk menertibkan pengunaan wilayah sekitar sungai supaya rapi, bebas masalah, dan aman untuk dipakai warga seluruh umur.
Pihaknya juga merencanakan untuk menambahkan 1,5 Kilometer sungai yang mengarah ke daerah Lambidaro dengan anggaran 98 Miliar Rupiah ke dalam proyek ini, penambahan ini diharapkanya dapat dilaksanakan mulai tahun depan.