Curah Hujan Meningkat, Sumsel Siaga Ancaman Bencana Hidrometeorologi

 Curah Hujan Meningkat, Sumsel Siaga Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Kepala Stasiun Klimatologi dan Geofisika Kelas I Palembang Selaku Koordinator BMKG Provinsi Sumsel Wandayantolis didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Iriansyah. Foto : Larassati, sibersumsel.com

Penulis : Larassati

PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Hasil pengamatan cuaca sebagian besar daerah di Sumatera Selatan diperkirakan mengalami peningkatan intensitas curah hujan dimulai pada peralihan musim diakhir September. Khususnya di daerah dataran tinggi ancaman bencana hidrometerologi diantaranya tanah longsor, angin puting beliung

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Stasiun Klimatologi dan Geofisika Kelas I Palembang Selaku Koordinator BMKG Provinsi Sumsel Wandayantolis didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Iriansyah, bertempat di Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang Senin (13/9/2021).

Wandayantolis mengatakan bahwa berdasarkan pengolahan data model dinamika atmosfer untuk saat ini perkiraan musim hujan akan berlangsung mulai sekitar akhir September.

“Sekarang kita sedang mengalami fase transisi dimana cuaca berubah dengan cepat tiba-tiba hujan sedangkan ditempat lain kering dan ini mengundang potensi bencana karena fase transisi rawan terjadinya angin kencang dan angin puting beliung yang akan menjadi ancaman kita semua,” katanya.

Pihaknya menambahakan untuk Kota Palembang agar waspada dengan terjadinya genangan air sebab curah hujan yang tinggi.

“Dari analisis kami kota Palembang masih tingkat waspada akan terjadinya genangan air akibat hujan yang tidak merata pada fase transisi bukan dikatagorikan banjir karena ketika sumbatan airnya terbuka airnya surut,” ujarnya.

Sementara itu Iriansyah mengatakan siaga hutan dan lahan di Sumsel sedang berlangsung pihaknya mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan di Sumsel.

“Saat ini musim kemarau tetapi di daerah Barat Sumsel turun hujan untuk antisipasi bencana hidrometeorologi kita sudah dapat informasi dari BMKG di akhir September, Oktober sampai kedepan memasuki musim penghujan akibat ini kita antisipasi bencananya seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung di Sumsel,” katanya

Pihaknya membeberkan Daerah rawan longsor di Sumsel saat musim hujan yang harus diwaspadai yakni daerah dataran tinggi antara lain Empat Lawang, Lahat khususnya tanjung sakti, Pagaralam, Muara Enim tepatnya semendo ulu Barat dan laut serta OKUS. Dalam hal ini pihak BNPB kabupaten kota telah siaga apapun bentuk bencana

“Kita koordinasi dengan lintas sektor terkait yakni TNI, POLRI, OPD terkait yang ada di daerah seperti ke PU, kesehatan, kagana sosial dan masyarakat sekitar. Ini sudah kita siagakan dengan BPBD kabupaten kota Sumsel,” ungkapnya.

Sementara itu tambahnya, untuk kota Palembang  terdapat genangan air karena curah hujan meningkat sementara saluran air kecil, lambat keluar jadilah genangan air.

“Informasi dari BMKG jika curah hujan meningkat harus kita waspadai bersama masyarakat antisipasi mencegah jangan sampai tersumbat aliran air tersebut akibat membuang sampah sembarangan yang akhirnya bermuara menyumbat saluran air,” ujarnya

Pihaknya mengimbau untuk bersama-sama berupaya mengendalikan bencana yang merupakan urusan bersama dalam artian masyarakat, pemerintah, dunia usaha, akademisi untuk mengantisipasi bencana yang akan terjadi.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post