Penangkaran Buaya Berpotensi Ekonomi
Penulis : Rizki Apriyansa
Editor : Mamnuro’aini
BANYUASIN, SIBERSUMSEL.COM,- Penangkaran buaya di Desa Tanjung Sari Kelurahan Sukamoro Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin yang meresahkan masyarakat, ternyata berpotensi ekonomi. Hal tersebut di ungkapkan oleh Plt Asisten II Pemkab Banyuasin, Hasmi Ssos.
Menurut Hasmi buaya-buaya yang sebagian meresahkan warga karena di duga lepas dan hidup di sungai yang berada di pemukiman warga tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Hal tersebut di lihat dari sisi ekonomis buaya yang bisa di manfaatkan dengan baik.
“Buaya itu mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Karena sebagian gaya hidup masyarakat menyukai produk yang di pakai terbuat dari kulit buaya. Seperti tas dan sepatu dari kulit buaya yang harganya sangat mahal,” ujar Hasmi.
Namun lanjut Hasmi dalam mengelola hewan buaya untuk menjadi bahan baku industri tidak bisa sembarangan. Apalagi mengambil buaya dari habitatnya di alam, kecuali hewan ternak.
Sementara Camat Talang Kelapa, Aripin Nasution, mengatakan jika ada warga yang ingin memelihara atau ternak buaya diperbolehkan, asal tetap dengan prosedur yang berlaku.
“Kalau masyarakat ingin memelihara silahkan di ajukan sesuai dengan SOP BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam),”katanya.
Sementara pemilik penangkaran Buaya di Desa Tanjung Sari bernama Jhoni menyampaikan buaya memang bisa dimanfaatkan kulit dan dagingnya, ada yang untuk obat dan bahan baku lainnya.
“Buaya itu yang diambil kulit dan daging, daging bisa untuk obat. Itupun jika usia buaya sudah 4 tahun keatas,” tukasnya.