Station LRT Ampera Pilot Project Ruang Terbuka Publik

 Station LRT Ampera Pilot Project Ruang Terbuka Publik

Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, forum CSR, Disperkim Sumsel, komunitas dan swasta bersinergi kembangkan stasiun LRT Ampera sebagai pilot project ruang terbuka publik. Foto : Larassati, sibersumsel.com

Reporter : Larassati

PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Mengembangkan stasiun LRT Ampera sebagai pilot project ruang terbuka publik untuk mengoptimalkan aset pemerintah dan aset negara yang terletak di stasiun ampera

Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, forum CSR, Disperkim Sumsel, komunitas dan swasta bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut.

Hal ini diungkapkan Kasi Aset Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Perkeretaapian, Eben Sihombing, belum lama ini.

Dalam hal ini Eben menyebutkan melibatkan peran masyarakat, mahasiswa, UMKM, pekerja seni diberdayakan, dimana masyarakat bisa berkumpul, beraktivitas sosial maupun kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Realisasi di pertengahan bulan oktober yang juga menggandeng pihak swasta yang mengembangkan konsep tersebut,” katanya.

Pihaknya mengatakan aset LRT dalam proses serah terima dari pemerintah pusat ke balai pengelola kereta api ringan sehingga balai pengelola punya kewenangan untuk pemanfaatan dibuka ruang publik pada stasiun LRT bagi masyarakat umum.

Eben menambahkan, stasiun LRT meliputi tiga zona yakni pertama zona reservasi tiket, kedua zona ruang tunggu dan zona ketiga yakni publik area dalam stasiun yang luasnya berkisar 400m³.

“Berdasarkan data stasiun teramai yakni stasiun ampera dimana sebelum pandemi sebanyak 5000 orang perhari per weekend dalam masa pandemi menjadi 2000 tetapi sekarang sudah masyarakat yang naik LRT berangsur bertambah dan mulai kembali normal,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Forum CSR J Ryantoni menyambut baik konsep renacana kegiatan pemberdayaan pengembangan kawasan terpadu area publik khususnya di stasiun LRT.

Dalam hal ini forum CSR bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman tertarik untuk memfasilitasi dalam rangka pengembangan, pemberdayaan masyarakat, UMKM, pelestarian seni budaya dan tetap menunjang pariwisata Sumsel

“Hal ini dapat dimanfaatkan komunitas, UMKM dan sebagainya sebagai tempat berusaha, melakukan kegiatan, berinteraksi, dengan dukungan perusahaan secara tidak langsung bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional dimana terkadi pergerakan ekonomi disana,” urainya.

CSR memandang banyak kepentingan perusahaan didalam membantu pemerintah daerah dan pusat dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan kawasan tersebut.

“Bisa sebagai sarana promosi, edukasi, sosialisasi, rekreasi termasuk kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat,” tukasnya.

Share this:

Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Berita Ini, Harap berkomentar dengan sopan dan bijak.

Related post